3 Bagian Tubuh Anak yang Wajib Kena Sinar Matahari saat Berjemur Menurut Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi bayi sedang dijemur. Unsplash.com/Gabby Orcutt

Ilustrasi bayi sedang dijemur. Unsplash.com/Gabby Orcutt

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta Berjemur sinar matahari salah satu cara untuk meningkatkan imunitas atau daya tahan tubuh anak di masa pandemi Covid-19. Namun, tak perlu membuka seluruh pakaian. Cukup beberapa bagian tubuh yang terkena sinar matahari. 

"Anak tetap memakai baju dan pelindung mata. Jangan ditelanjangi," kata dokter spesialis anak, Mesty Ariotedjo dalam talk show daring Tokopedia x Parentstory Online Fair pada Kamis, 13 Agustus 2020.

Mesty mengatakan, tak semua bagian tubuh anak perlu kena sinar matahari, cukup telapak tangan, punggung tangan dan kaki. Durasinya sekitar 10-15 menit setiap hari.

"Berdasarkan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) antara jam 10 sampai 15.00 atau jam 9.00 sampai 15.00 masih oke," ujarnya.

Dalam kesempatan berbeda, dokter spesialis anak Caessar Pronocitro pernah mengungkapkan, salah satu manfaat berjemur berkat kandungan sinar UVB yang kemudian membentuk vitamin D langsung disalurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, penyerapan kalsium, dan pertumbuhan tulang.

Selain berjemur, anak -anak juga perlu melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit hingga satu jam per hari atau disesuaikan dengan usianya, sembari menerapkan protokol kesehatan seperti menjaga jarak fisik dan sosial dengan orang lain dan mencuci tangan usai beraktivitas.

Beraktivitas yang menyenangkan juga bisa melatih ketahahan fisik anak, pengembangan motorik anak.

Selain rutin beraktivitas fisik dan berjemur, anak-anak juga disarankan mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang dan mendapatkan waktu tidur yang cukup demi menjaga kekebalan tubuhnya sekaligus mencegah terkena penyakit termasuk Covid-19.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."