Dear Ladies, Pastikan Program Diet Kamu Tak Hanya Fokus Turunkan Berat Badan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Terdapat beberapa pilihan bagi kamu yang ingin menjalani program diet. Namun, seperti yang dikatakan spesialis gizi klinik dari Universitas Indonesia Dokter Cut Hafiah diet sehat bukan semata jumlah atau nilai dari berat badan yang berhasil diturunkan.

"Diet bukan semata-mata jumlah atau nilai. Bukan dari berapa banyak tetapi bagaimana mengubah semuanya (pola hidup)," ujar dia yang berpraktik di SKYN Clinic itu dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa 14 Desember 2021.

Hafiah mengatakan, gaya hidup yang perlu diubah mulai dari pola makan yang semula mengonsumsi camilan berlebihan menjadi lebih terarah dan makan lebih teratur. Kemudian dari yang semula terlalu sering sendeter atau banyak duduk menjadi mulai bergerak misalnya berolahraga rutin.

Pada akhirnya, penurunan berat badan yang memang ingin dicapai seseorang dari upaya diet mencakup perubahan gaya hidup menjadi sehat.

"Penurunan berat badan sukses bukan sebanyak-banyaknya tetapi mengubah gaya hidup yang tadinya sedentary lifestyle sekarang berolahraga terus, yang tadinya snacking berlebihan sekarang lebih terarah," kata Hafiah.

Diet bukan semata defisit kalori. Jadi, perbaiki pola hidup misalnya makan teratur, makan lebih sehat, dibantu treatment-treatment seperti obat dan tindakan, serta olahragaolahraga.

Dia mengatakan, saat ini masih banyak orang yang mengeluh bertambahnya berat badan karena kebiasaan tidak sehat yang dikembangkan. Hal ini sebenarnya dapat dicegah dengan menerapkan disiplin dalam mengatur pola makan yang sehat dengan gizi seimbang.

Menurut Hafiah, hal terpenting jangan lupa sarapan dan kurangi camilan manis atau minyak berlebihan, perbanyak asupan buah sebagai tambahan antioksidan dan berolahraga ringan di rumah agar berat badan bisa lebih terjaga.

Penelitian memperlihatkan stres dapat mengubah asupan makanan secara keseluruhan. Kondisi ini dapat membuat seseorang kurang mampu mengendalikan keinginannya untuk terus makan. Akibatnya, yang tadinya ingin menurunkan berat badan malah kesulitan untuk mengontrol pola makannya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."