8 Pemicu Stroke di Usia Muda, Salah Satunya Migrain

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi stroke. scrubbing.in

Ilustrasi stroke. scrubbing.in

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Jumlah orang muda yang terkena stroke terus meningkat tiap tahunnya. Stroke sendiri terdiri jadi dua jenis yaitu iskemik dan hemoragik. Peningkatan terbesar terlihat pada stroke iskemik yang diakibatkan oleh pembekuan darah yang menyumbat arteri yang berjalan ke otak.

Stroke iskemik adalah jenis stroke yang paling umum. Sedangkan stroke hemoragik, terjadi ketika pembuluh darah di atau dekat otak pecah, dan itu jauh lebih jarang terjadi.

Ada beberapa penyebab stroke yang dialami orang muda maupun dewasa seperti merokok, peminum alkohol berat, diabetes, tekanan darah tinggi dan kolesterol tinggi. Selain itu, ada sejumlah faktor stroke di usia muda yang tak boleh diabaikan. Berikut delapan di antaranya dikutip dari sutterhealth, Jumat, 27 Agustus 2021.

1. Gangguan Darah

Beberapa orang mewarisi kondisi yang menyebabkan darah lebih mudah menggumpal. Fenomena itu disebut koagulasi yang dapat meningkatkan risiko stroke iskemik. Masalah koagulasi bisa karena keturunan dan beberapa dapat dideteksi dengan tes darah. Jadi, jika Anda atau kerabat dekat mengalami pembekuan darah, bicarakan dengan dokter tentang kemungkinan tes dan perawatan.

2. Kondisi Jantung

Beberapa orang dilahirkan dengan kondisi jantung yang dapat menggumpalkan darah di jantung dan mengalir ke otak. Sebagian kecil stroke pada orang muda disebabkan oleh kondisi itu disebut foramen ovale paten (PFO). Sekitar 25 persen orang memiliki PFO, yang berkembang ketika lubang di antara bilik jantung tidak menutup selama beberapa bulan pertama setelah lahir.

Dokter dapat mendiagnosis PFO dengan ekokardiogram sederhana. Namun, karena sebagian besar orang dengan PFO tidak pernah memiliki masalah, dokter jarang mengobatinya kecuali pasien memiliki gejala.

3. Aneurisma

Aneurisma terbentuk ketika dinding pembuluh darah melemah dan membentuk gelembung yang dapat pecah. Hal itu dapat menyebabkan stroke hemoragik. Namun, beberapa orang terlahir dengan kelainan pembuluh darah. Penelitian menunjukkan bahwa ada juga gen dan kondisi bawaan yang meningkatkan risiko.

Aneurisma dapat terjadi pada semua usia, tetapi aneurisma yang pecah paling sering menyerang orang berusia antara 30 dan 60 tahun. Warisan memainkan peran yang lebih dari signifikan dalam pembentukan aneurisma, dan merokok secara dramatis meningkatkan risiko itu.

Bicaralah dengan dokter, jika orang tua, saudara laki-laki atau perempuan pernah mengalami aneurisma. Ada tes dan perawatan yang tersedia yang dapat mengurangi kemungkinan Anda mengalami aneurisma yang pecah.

4. Penyakit ginjal polikistik

Gangguan ginjal yang diturunkan dalam keluarga,menyebabkan kista terbentuk di ginjal. Karena ginjal menyaring darah, kista dapat menyebabkan gangguan pembuluh darah, termasuk tekanan darah tinggi dan aneurisma. Orang dengan penyakit ginjal polikistik memiliki risiko aneurisma 50 persen lebih tinggi, jadi penting untuk menerima perawatan medis rutin yang mencakup pengendalian tekanan darah tinggi.

5. Migrain

Migrain adalah gangguan neurologis yang paling dikenal karena sakit kepala yang ditimbulkannya. Migrain meningkatkan risiko stroke pada orang muda. Risiko meningkat seiring bertambahnya usia karena semakin banyak migrain menyerang seseorang, semakin tinggi risiko stroke.

Merokok sangat meningkatkan risiko stroke pada orang dengan migrain. Wanita dengan migrain yang mengonsumsi pil KB atau terapi penggantian hormon juga meningkatkan risiko stroke. Dan pada wanita dengan migrain yang merokok dan minum pil KB, risiko stroke cukup signifikan.

6. Penyalahgunaan narkoba

Kondisi kesehatan tertentu juga dapat menyebabkan stroke pada usia muda. Penyalahgunaan narkoba bisa jadi penyebab stroke usia muda.

7. Pil KB

Pil KB berperan meningkatkan risiko stroke pada semua wanita. Merokok mendorong risiko jauh lebih tinggi. Penting untuk diingat bahwa pil KB saja menimbulkan risiko kecil dan perlu diimbangi dengan risiko kehamilan yang tidak diinginkan.

8. Gaya hidup

Sebagian besar stroke pada usia muda terkait dengan kebiasaan gaya hidup yang buruk. Kurangnya aktivitas fisik dan juga konsumsi makanan yang tidak baik untuk kesehatan menjadi sumber penyakit. Jika sudah memiliki tanda atau gejala yang menunjukkan stroke, segera lakukan pemeriksaan medis sebagai pencegahan. Dapatkan pemeriksaan rutin dan proaktif tentang pencegahan.

Baca juga: 3 Gejala Stroke yang Paling Sering Dialami Pasien

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."