Polemik Baju Dinas DPRD Kota Tangerang, Simak Penjelasan Louis Vuitton

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Suasana butik fashion mewah asal Prancis, Louis Vuitton pasca gencarnya seruan untuk memboikot produk dari negara tersebut di sebuah mal di Jakarta, Senin, 2 November 2020. Di Indonesia, produk impor asal Perancis termasuk salah satu yang paling mendominasi di antara negara-negara Eropa lainnya.  TEMPO/Subekti.

Suasana butik fashion mewah asal Prancis, Louis Vuitton pasca gencarnya seruan untuk memboikot produk dari negara tersebut di sebuah mal di Jakarta, Senin, 2 November 2020. Di Indonesia, produk impor asal Perancis termasuk salah satu yang paling mendominasi di antara negara-negara Eropa lainnya. TEMPO/Subekti.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Berdasarkan informasi dari laman resmi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Tangerang, tahun ini sekretariat DPRD Kota Tangerang menganggarkan pengadaan bahan baju dinas mencapai Rp675 juta.

Masih dari laman yang sama, pada tahun 2020 lalu pengadaan bahan pakaian hanya Rp312,5 juta. Dengan kata lain, anggaran telah meningkat dua kali lipat. Tender pengadaan pakaian tersebut dimenangkan CV Adhi Prima Sentosa.

Sebelumnya telah diberitakan Pokja Unit Layanan Pengadaan (ULP) DPRD Kota Tangerang mengungkap empat merek premium yang akan menjadi bahan pakaian anggota dewan, salah satunya merek Louis Vuitton untuk dua setel pakaian dinas harian (PDH).

Kemudian, ada juga merek Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

Sementara itu, pihak Louis Vuitton Indonesia membantah dan menyatakan tidak pernah melakukan kerja sama dengan pemerintah terkait pengadaan bahan pakaian dinas anggota DPRD Kota Tangerang.

“Mengenai hal ini, LV tidak memiliki hubungan kerja sama dan tidak pernah ada kolaborasi dengan pemerintah,” kata Public Relation LV Indonesia Gisela Eiffelina.

Upadte terkini, DPRD Kota Tangerang akhirnya membatalkan pengadaan baju dinas dari Louis Vuitton untuk 50 anggotanya. Pembatalan ini dilakukan setelah pengadaan baju dinas yang menggunakan bahan merek ternama Louis Vuitton atau LV menjadi sorotan masyarakat.

"Telah kami sepakati pengadaan baju dinas DPRD Kota Tangerang tahun ini dibatalkan," ujar Ketua DPRD Kota Tangerang Gatot Wbowo, Selasa 10 Agustus 2021.

Gatot mengatakan pembatalan pengadaan pakaian dinas dilakukan dalam rapat gabungan pimpinan DPRD, pimpinan fraksi, pimpinan komisi dan Sekretaris DPRD Kota Tangerang hari ini. "Sudah kami batalkan, meski pemenang lelangnya sudah ada, teknis pembatalannya seperti apa silakan cek ke Sekretariat," katanya.

Pengadaan pakaian dinas 50 baju DPRD Kota Tangerang tahun 2021 ramai diperbincangkan dan menjadi sorotan berbagai kalangan. Selain nilainya fantastis, bahan pakaian yang digunakan dari merek ternama seperti Louis Vuitton untuk pakaian dinas harian (PDH), Theodoro untuk pakaian sipil harian (PSH), Lanificio Di Calvino untuk pakaian sipil resmi (PSR), dan Thomas Crown untuk pakaian sipil lengkap (PSL).

Louis Vuitton merupakan merek mode ternama yang berpusat di kota Paris, Perancis. Merek ini dikenal sebagai rumah mode terkemuka di dunia dengan menjual produk-produk mewah dan berkualitas, mulai dari pakaian, sepatu, jam tangan, perhiasan, kacamata, koper, hingga aksesoris lainnya.

Baca: Mengenang Kelahiran Ikon Mode Dunia Louis Vuitton, Monogramnya Legendaris

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."