Yang Harus Diperhatikan sebelum dan sesudah Disuntik Vaksin Moderna

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Petugas mennunjukan vaksin Covid-19 Moderna yang diberikan kepada tenaga kesehatan di RSCM, Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021. Pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan rencananya akan dilakukan di fasilitas layanan kesehatan. Kemkes.go.id

Petugas mennunjukan vaksin Covid-19 Moderna yang diberikan kepada tenaga kesehatan di RSCM, Jakarta, Jumat, 16 Juli 2021. Pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kesehatan rencananya akan dilakukan di fasilitas layanan kesehatan. Kemkes.go.id

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Tenaga kesehatan atau nakes di Indonesia mulai disuntik vaksin Moderna sebagai vaksinasi dosis ketiga (booster). Menurut praktisi klinik, edukator pengamat kesehatan, dan relawan COVID-19, dr. Muhamad Fajri Adda'i ada beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan sebagai persiapan sebelum dan sesudah vaksinasi. Contohnya, setiap orang memiliki reaksi yang berbeda terhadap vaksin sehingga tidak bisa disamaratakan.

Dokter Fajri menjabarkan jika ada 1,2 juta orang nakes yang akan disuntik vaksin Moderna, maka akan ada 70 persen dikali 1,2 juta orang yang akan mengeluhkan nyeri, 50 persen gejala sistemik, 30 persen kelelahan, 1,3 persen ruam pada kulit dan sebagainya.

"Reaksi-reaksi ini tidak terjadi pada semua orang, tergantung presentase masing-masing gejala jadi tidak perlu takut berlebihan," ujar dokter Fajri dalam keterangan resminya pada Ahad, 8 Agustus 2021,

Oleh karena itu, lanjutnya, menjadi penting untuk mengatur jadwal vaksinasi yang tepat agar tenaga kesehatan tidak bersama-sama merasakan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) sehingga mengganggu pelayanan kesehatan. Saran itu berkaca dari kejadian yang pernah terjadi di Swedia dengan vaksin Pfizer.

Baca juga: Studi: Vaksin Pfizer dan Moderna Hasilkan Antibodi 10 Kali Lipat dari Sinovac

Reaksi kerja vaksin melalui saluran getah bening merupakan reaksi yang wajar dan umum ditemukan vaksin lainnya, tidak hanya dengan Moderna yang diberikan di otot (intramuskular).

"Jadi pembesaran limfonodi juga dapat ditemukan pada vaksin lain, hanya saja kejadian pada vaksin dengan platform mRNA yang reaktogenisitasnya kuat termasuk paling sering," ujar dr. Fajri.

Ia menjelaskan bahwa setiap orang wajib mengenal keadaan tubuhnya. Jadi, jika memang merasakan nyeri di lengan akibat reaksi imun lokal, hindari mengendarai kendaraan untuk mencegah kecelakaan.

Kejadian miokarditis usai vaksinasi sangat kecil, yakni 26 banding 1.000.000. Kasus yang tercatat, terjadi empat hari setelah divaksin sehingga hindari olahraga berat di minggu-minggu pertama.

"Istirahat, minum, dan makan yang baik. Jangan begadang sebelum dan setelah vaksinasi hingga beberapa minggu ke depan, hindari rokok, alkohol, dan zat-zat berbahaya lainnya," imbau dr. Fajri.

Selain itu, pembentukan imunitas optimal membutuhkan waktu hingga satu bulan usai vaksinasi dosis pertama moderna, walau bervariasi masing-masing individu. Jadi, ia menegaskan selalu menerapkan pola hidup sehat di masa itu dan seterusnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."