5 Penyebab Orang Marah Sepanjang Waktu, Bisa Epilepsi atau Bahkan Depresi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock

Ilustrasi perempuan marah. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaMarah adalah emosi yang muncul secara alami pada hampir semua orang. Penyebab kemarahan berbeda pada orang. Meskipun beberapa orang belajar mengendalikan dan menjaga pikiran mereka tetap tenang, ada faktor-faktor tertentu yang dapat menyebabkan masalah kemarahan yang sulit diatasi.

Kemarahan bisa datang dalam berbagai bentuk. Kemarahan bukan sekadar unjuk emosi atau kekuatan fisik. Ini dapat memiliki banyak bentuk dan orang dapat memilih untuk mengekspresikan agresi mereka dengan cara yang berbeda. Mengingat bahwa kemarahan dapat ditunjukkan untuk memenuhi tujuan yang berbeda, ada banyak bentuk kemarahan itu sendiri.

Beberapa orang mungkin hanya ingin mengekspresikan diri mereka sendiri, yang lain mungkin ingin menegaskan dominasi dan superioritas seseorang. Demikian pula, beberapa orang menunjukkan kemarahan untuk mengintimidasi orang atau mungkin hanya sebagai respons karena takut.

Konon, selain bersifat fisik, kemarahan juga bisa berupa verbal, mental, dan emosional. Hal ini dapat menyebabkan kekerasan fisik seperti memukul dan mendorong, tetapi intimidasi dan pelecehan verbal juga dapat disebut sebagai kemarahan.

Berikut, beberapa hal yang dapat menyebabkan kemarahan pada seseorang seperti dilansir dari Times of India :

1. Depresi
Seringkali, depresi dapat menyebabkan kesedihan yang berkepanjangan dan perubahan suasana hati yang ekstrem, menyebabkan frustrasi dan kemarahan bahkan pada hal-hal kecil. Ini mungkin tampak tidak masuk akal bagi mata asing, tetapi orang yang depresi mungkin rentan terhadap ledakan emosi yang tidak terkendali.

2. Epilepsi
Meskipun sangat jarang, para peneliti percaya bahwa serangan epilepsi yang dikenal sebagai kejang parsial sederhana dapat mempengaruhi emosi Anda dan menyebabkan kemarahan dan perasaan agresi.

3. Gangguan obsesif kompulsif (OCD)
Gangguan obsesif kompulsif (OCD) adalah jenis gangguan kecemasan yang membuat seseorang rentan terhadap pikiran obsesif dan perilaku kompulsif. Paling sering, kebutuhan untuk menyelesaikan ritual tertentu atau mengikuti jadwal dan ketidakmampuan untuk melakukan hal itu dapat memicu frustrasi, yang menyebabkan kemarahan. Juga, pikiran obsesif dan perilaku kompulsif terkadang dapat meningkatkan tingkat iritabilitas pada seseorang.

4. Gangguan bipolar
Juga merupakan kondisi serius, gangguan bipolar dapat menyebabkan perubahan dramatis dalam suasana hati dan kepribadian Anda. Orang yang berurusan dengan gangguan ini mungkin mengalami serangan kemarahan dan kemarahan.

5. Penyalahgunaan alkohol dan narkoba
Menurut para ahli, minum terlalu banyak atau penyalahgunaan obat dapat menyebabkan agresi yang berlebihan. Konsumsi alkohol dan penggunaan obat-obatan yang tidak perlu dapat menghilangkan kemampuan Anda untuk berpikir jernih dan rasional. Ini merusak Anda dari kemampuan untuk mengendalikan impuls Anda, yang mengarah ke kemarahan.

Kemarahan adalah emosi alami, mungkin sulit untuk mengetahui apakah Anda memiliki masalah kemarahan dan apakah Anda perlu mengelolanya. Yang mengatakan, ada beberapa karakteristik yang menentukan dari seseorang dengan masalah kemarahan. Misalnya iritabilitas dan frustrasi yang berulang. Ada pula masalah ketika orang merasa kewalahan oleh banyak emosi negatif secara bersamaan.

Ada pula gejala fisik yang membuat Anda marah, seperti tekanan darah tinggi, jantung berdebar-debar dan rasa kesemutan di tubuh. Merajuk, bersikap sarkastik setiap saat dan memberikan perawatan diam-diam bisa menjadi tanda-tanda kemarahan yang halus

Lalu bagaimana cara tetap tenang saat terjadi gejolak marah? Jika Anda telah didiagnosis dengan kemarahan dan atau berpikir bahwa kemarahan Anda tidak terkendali, Anda harus mencoba teknik menenangkan yang dapat membebaskan Anda dari agresi dan frustrasi tersebut. Berikut adalah beberapa tips manajemen kemarahan untuk menjinakkan emosi Anda.

Pertama, sangat penting untuk berpikir sebelum berbicara. Jangan mengatakan atau melakukan apa pun yang akan memperburuk situasi, tetapi cobalah latihan pernapasan untuk menenangkan diri. Olahraga juga dapat membantu Anda mengelola amarah. Kedua, daripada mencapai kesimpulan, pikirkan solusi yang mungkin. Ketiga, bergabunglah dengan kelas manajemen kemarahan yang dapat memberi Anda berbagai tip dan trik untuk mengatasi masalah terkait kemarahan Anda.

Baca: 4 Zodiak Ini Sering Bersikap Pasif-Agresif saat Marah

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."