Kenali 4 Tanda Pria Menyukai Anda Melalui Pesan Teks

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan mengirim pesan lewat ponsel. Unsplash.com/ Christina @ wocintechchat.com

Ilustrasi perempuan mengirim pesan lewat ponsel. Unsplash.com/ Christina @ wocintechchat.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Beragam tanda pria menyukai Anda. Selain dari tutur kata dan perbuatannya, bisa juga dilihat dari pesan teks yang dikirimnya kepada Anda. Perhatikan dari seberapa sering ia mengirim pesan teks hingga caranya mempertahankan obrolan.

Jadi, jika Anda belum yakin betul tentang cinta seorang pria dengan Anda, coba telusuri kembali riwayat pesan teks Anda dengannya, dikutip Pink Villa, Jumat, 23 Juli 2021. 

1. Selalu memulai percakapan

Ketika pria benar-benar tertarik untuk berbicara dengan Anda, dia akan menjadi orang yang selalu memulai percakapan. Tak hanya itu, dia akan memastikan untuk mengirimi Anda pesan setiap hari. 

2. Mengirimi pesan teks panjang

Jika dia suka berbicara dengan Anda, maka dia akan mengirimi Anda paragraf panjang dan tidak akan pernah memberi Anda balasan setengah hati, tidak peduli seberapa sibuknya mereka. Jadi, pantau terus panjang balasannya saat Anda berbicara lagi dengannya, untuk mengetahui isi hatinya!

Baca juga: 4 Tips Mengirim Pesan Teks ke Teman yang Sudah Lama Tak Dihubungi

3. Segera menjawab

Sering dikatakan bahwa tidak peduli seberapa sibuknya, dia selalu punya waktu untuk mengirim pesan teks kepada seseorang yang spesial. Jadi jika Anda spesial bagi mereka, maka dia akan berusaha untuk membalas pesan teks Anda dengan cepat.

4. Terus mempertahankan obrolan di pesan teks

Setiap kali si dia merasa bahwa percakapan mencapai jalan buntu, dia akan memulai topik percakapan baru untuk mempertahankan ritme di pesan teks. Jika dia sering melakukan ini, yakinlah bahwa mereka senang berbicara dengan Anda.

PINK VILLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."