Antibodi Usia 20-an Lebih Tinggi Mencegah Covid-19, Simak Faktanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

ilustrasi - Dokter memegang botol ampul kaca mengandung sel molekul virus corona Covid-19 asal Inggris yang telah mengalami mutasi RNA menjadi varian baru. (ANTARA/Shutterstock/pri.)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta -  Munculnya varian virus corona baru telah menimbulkan pertanyaan tentang kemanjuran vaksin yang diberikan. Kasus telah muncul di mana-mana bahkan orang yang divaksinasi penuh pun tetap bisa positif covid-19 varian Delta dan Lambda.

Perlu diketahui bahwa vaksin tidak memberikan perlindungan penuh terhadap virus corona, tetapi menghasilkan antibodi yang membantu tubuh melawan virus setelah disuntikkan.

Beberapa vaksinasi covid-19 mungkin efektif pada varian tertentu, tapi beberapa tidak memberikan banyak perlindungan. Cukup sulit untuk mengatakan tubuh siapa yang memiliki antibodi lebih banyak setelah divaksinasi atau siapa yang lebih rentan terinfeksi. Tetapi sebuah penelitian yang dilakukan akhir-akhir ini mengungkapkan bahwa respon imun terhadap virus tergantung pada beberapa faktor, dan salah satunya adalah usia Anda.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Journal of American Medical Association, orang yang usianya lebih muda memiliki lebih banyak antibodi daripada orang yang lebih tua.

Penelitian yang dilakukan oleh Oregon Health & Science University (OHSU) meneliti 50 peserta yang telah mendapatkan vaksin Pfizer dosis kedua. Mereka membagi peserta menurut usia, kemudian menguji darah mereka untuk antibodi yang diproduksi oleh strain virus corona asli dan satu varian.

Temuan penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang berusia 20-an memiliki respons antibodi yang tujuh kali lebih kuat daripada orang di atas 70 tahun. Data yang dikumpulkan dari penelitian menunjukkan perkembangan linier tingkat antibodi rendah dari peserta yang lebih muda ke yang lebih tua. Perbedaannya lebih luas antara peserta berusia 20-an dan 70-an.

Rekan penulis penelitian menjelaskan bahwa meskipun tingkat respons antibodi rendah di antara orang dewasa yang lebih tua, vaksinasi itu tetap menjadi hal penting. Vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk tetap aman dan mengurangi risiko komplikasi terhadap virus.

Dibandingkan dengan infeksi alami, vaksinasi memberikan respon antibodi yang lebih kuat pada orang dewasa yang lebih tua. Mendapatkan vaksin adalah satu-satunya cara untuk melindungi dari komplikasi COVID yang serius. Vaksinasi sangat penting untuk orang dewasa yang lebih tua karena sistem kekebalan mereka rendah dan mereka membutuhkan lebih banyak perlindungan.

Baca:Semakin Banyak Anak Terinfeksi Covid-19, Perhatikan Fisik dan Psikisnya

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."