Windy Cantika Aisah Ungkap Kesan Saat Olimpiade Tokyo, Tak Boleh Makan Es Krim

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Lifter Indonesia, Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali Perunggu dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, 24 Juli 2021. REUTERS/Edgard Garrido

Lifter Indonesia, Windy Cantika Aisah berhasil meraih medali Perunggu dalam kelas 49 Kg Putri Grup A Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum, Tokyo, Jepang, 24 Juli 2021. REUTERS/Edgard Garrido

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Atlet Windy Cantika Aisah berhasil mengharumkan nama Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020. Gadis 19 tahun ini menyumbang medali perunggu, medali pertama bagi Indonesia dari cabang olahraga angkat besi.

Pada ajang internasional kali ini, Windy turun di kelas 49 kilogram putri. Dia juga memecahkan rekor dunia dengan angkatan snatch 86 kilogram.

Selama mengikuti pelatihan hingga sampai di event Olimpiade Tokyo yang tengah berlangsung, Windy mengungkapkan rasanya bisa membawa pulang medali perunggu untuk Indonesia.

"Rasanya bersyukur dan senang, tapi yang namanya tegang pasti ada. Apalagi semua kamera mengarah ke peserta. Akhirnya bisa ketemu juga titik fokus yang pas," ungkap Windy dalam Live cerita Cantika, Senin, 26 Juli 2021.

Windy mengatakan saat mau tampil ke depan sempat merasa bingung karena waktu yang persiapan memang sebentar, sehingga ia mengandalkan napas yang terarur sebelum bertanding. Meski demikian, perempuan berlesung pipit ini menyambut pertandingan dengan persiapan yang matang.

"Makan dan istirahat lebih teratur, kami juga tidak pegang hanphone selain hari sabtu. Jadi latihannya sudah mulai sejak tahun lalu," ungkap Windy. Sampai saat Pandemi Covid-19 ia tetap berlatih dan semakin rutin untuk melalukan tes swab.

Sementara itu, untuk persiapan pergi ke Tokyo tetap diberlakukan protokol kesehatan, memakai masker, menjaga jarak, pakai hand sanitizer, dan mereka tidak bisa saling interaksi dengan warga jepang kecuali jadi panitia.

"Jadi kami nggak bisa jalan-jalan dan bertemu warga di sini, biasanya sebelum pandemi saya suka jalan-jalan ganti kostum yamg nyaman," selorohnya.

Sebagai atlet angkat besi, pantangan lain yang tidak boleh dilakukan ialah makan es krim dan pedas, sekitar satu bulan tidak boleh mengonsumsi. "Soalnya kalau makan es krim jadinya malah batuk, jadi pas selesai tanding baru bisa makan es krim," ungkapnya.

Saat menjalani masa latihan tentu tak dimungkiri rasa bosan, begitu pun dengan Windy. "Biasanya dikasih kesempatan maikn fisik seperti lari atau push-up dan sit-up. Walau begitu Alhamdulillah tidak merasa bosan, kalau misal saya ada masalah, saya tetap profesional berlatih," ucap dia.

Baca: Windy Cantika Raih Medali Pertama untuk Indonesia, Bakatnya Didapat dari Ibu

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."