Kurang Vitamin D dan 4 Kebiasaan Ini Bikin Kekebalan Tubuh Turun

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Ecka Pramita

google-image
Ilustrasi vitamin, termometer, dan masker. Unsplash/Volodymyr Hryshchenko

Ilustrasi vitamin, termometer, dan masker. Unsplash/Volodymyr Hryshchenko

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Di tengah pandemi Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) orang-orang mencoba berbagai cara untuk membangun kekebalan tubuh. Mulai dari makan bersih, mempertahankan rutinitas olahraga yang ketat, atau mencoba berbagai ramuan herbal buatan sendiri.

Namun, ternyata tanpa disadari beberapa kebiasaan yang dilakukan justru menghilangkan semua kerja keras untuk hidup sehat. Bukannya berdampak baik, hal itu justru menjadi racun untuk tubuh.

Dilansir indianexpress dari Ahli diet, Mansi Padechia mengatakan tubuh manusia akan menunjukkan tanda-tanda sistem kekebalan tubuh yang kuat. Salah satu contohnya adalah ketika Anda digigit nyamuk. Gatal merah dan bergelombang adalah tanda sistem kekebalan Anda sedang bekerja.

"Selain itu, flu atau pilek adalah contoh khas tubuh Anda yang gagal menghentikan kuman atau bakteri sebelum masuk,” ungkapnya.

Dia juga menjelaskan bagaimana seseorang dapat mengetahui apakah sistem kekebalan bekerja atau tidak. Misalnya ketika seseorang pulih dari pilek atau flu, itu adalah bukti bahwa sistem kekebalan mampu menghilangkan penyerang setelah mempelajarinya dan bereaksi terhadap pertahanannya.

Jika sistem kekebalan tidak melakukan apa pun, tubuh tidak akan pernah bisa mengatasi flu atau apa pun yang mengancam. Ketika seseorang sakit, tubuh tidak dapat bekerja secara maksimal. Oleh karena itu, dia membuat daftar beberapa kebiasaan beracun yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

Berikut kebiasaan buruk yang sering dilakukan tanpa Anda sadari:

1. Kurang vitamin D

Vitamin D rendah Reseptor vitamin D hadir pada banyak jenis sel kekebalan dan berfungsi secara aktif untuk mencegah infeksi. Kekurangan vitamin D akan membuat tubuh rentan terhadap penyakit.

2. Cemas atau stres

Tingkat kecemasan dan stres Kortikosteroid hormon stres mengurangi efektivitas sistem kekebalan dengan menurunkan jumlah limfosit.

3. Kurang tidur

Kurang tidur Tubuh melepaskan sitokin, sejenis protein yang membantu fungsi kekebalan tubuh. Tapi itu hanya diproduksi saat tidur. Jadi kurang tidur merusak kekebalan.

4. Kurang asupan buah dan sayuran

Kacang-kacangan dan biji-bijian mengandung banyak seng, beta-karoten, vitamin A, C, E, dan nutrisi lain yang membantu pembentukan sel darah putih atau leukosit.

5. Kurang olahraga

Latihan aerobik akan membantu darah mengalir ke seluruh tubuh dengan lebih efisien. Rajin olahraga raga berarti zat pelawan kuman akan melindungi tubuh.

Jika sistem kekebalan tubuh Ana bekerja dengan baik, Anda disarankan mengurangi kebiasaan buruk di atas. 

Baca: Dokter Anjurkan Dosis Vitamin D Minimal 5000 IU untuk Pasien Covid-19

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."