Pasangan 70 Tahun Ini Bersepeda Dari Aceh ke Lampung Selama 51 Hari

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Abah Iwan dan Ambu Tetet setelah penyematan bendera sebagai tanda pelepasan untuk perjalanan dari Banda Aceh ke Bandar Lampung/Eiger

Abah Iwan dan Ambu Tetet setelah penyematan bendera sebagai tanda pelepasan untuk perjalanan dari Banda Aceh ke Bandar Lampung/Eiger

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Iwan Abdulrachman (74) atau yang akrab disapa Abah Iwan bersama istrinya Tetet Djanuarsih (70) atau Ambu Tetet melakukan perjalanan menggunakan sepeda dari Banda Aceh hingga Bandar Lampung. Berjudul “The 70’ers Couple Gowes Banda Aceh to Bandar Lampung”, perjalanan ini rencananya akan berlangsung selama 51 hari yang dimulai pada tanggal 7 Juni lalu. Alasan keduanya bersepeda sejauh ini adalah sebagai bentuk syukur atas umur dan kesehatan yang dimiliki di usia mereka yang sudah memasuki kepala 7.

“Senang rasanya bisa mengembara bersama di usia kami yang sudah 70 tahun. Perjalanan seperti ini bukan yang pertama bagi kami. Namun, tetap ada rasa khawatir karena perjalanan ini dilakukan di tengah pandemi walaupun tetap mengikuti protokol kesehatan,” ujar Abah Iwan dalam keterangan pers yang diterima Cantika pada awal Juni lalu. Abah Iwan melakukan acara pelepasan di EIGER Adventure Flagship Store, Bandung.

Abah Iwan merupakan seorang budayawan dan pencipta lagu berasal dari Bandung, yang dikenal melalui karya-karyanya seperti lagu Melati Jaya Giri yang dinyanyikan oleh Bimbo dan lagu Burung Camar yang dinyanyikan oleh Vina Panduwinata. Selain itu, beliau merupakan sosok senior bagi para penggiat kegiatan luar ruang yang sudah menjelajah ke berbagai hutan dan gunung. Bahkan sejak tahun 1964 beliau sudah menjadi anggota dari organisasi kegiatan alam bebas, Wanadri.

Abah Iwan menjelaskan, dalam sebuah perjalanan penting adanya “Buddy System” atau partner yang dapat saling memperhatikan dan membantu dalam kondisi apapun. Dalam perjalanan kali ini, Abah Iwan mengajak sang istri sebagai “Buddy System”nya. Perjalanan panjang ini bukan hal yang mudah bagi Abah Iwan dan Ambu Tetet, terutama dengan usia keduanya yang sudah memasuki kepala 7. Diperlukan persiapan dan pelatihan yang lebih untuk menjaga stamina mereka, seperti melakukan latihan fisik dengan bersepeda jam 11 siang di tengah terik matahari.

“Saya sempat beberapa kali pingsan karena tidak kuat dengan porsi latihan yang diberikan Abah Iwan. Namun, justru Abah Iwan yang terus menguatkan saya untuk terus berlatih. Dengan kesabaran beliau, sekarang saya kuat bersepeda dengan jangka waktu yang panjang,” kata Ambu Tetet.

Sebelumnya, di tahun 2020 Abah Iwan dan Ambu Tetet pernah melakukan perjalanan menggunakan sepeda dari Bandung hingga Bali yang memakan waktu kurang lebih 31 hari. Menurut Abah Iwan, mengembara atau melakukan perjalanan merupakan sesuatu yang harus dilakukan semua orang tanpa terkecuali, karena pada dasarnya melakukan perjalanan adalah bagian dari lifestyle. Bahkan menurutnya sudah menjadi kodrat manusia untuk kembali ke alam.

Dian Maulana selaku Product Marketing Manager EIGER Adventure mengaku sangat terinspirasi dengan apa yang Abah Iwan dan Ambu Tetet lakukan. “Sesuai dengan tagline kami, “Adventure to Share”, sudah menjadi komitmen EIGER Adventure untuk mendukung kegiatan luar ruang yang dapat menginspirasi banyak orang seperti yang Abah Iwan dan Ambu Tetet selalu lakukan,” ujar Dian.

Di tengah-tengah acara pelepasan Abah Iwan dan Ambu Tetet, Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat, melalui video call sempat memberikan dukungan dan doa secara langsung kepada keduanya.

Baca: 6 Tips Bersepeda yang Aman dan Nyaman di Masa Pandemi Covid-19

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."