Berjemur Melalui Jendela, Efektifkah Untuk Dapat Vitamin D?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Warga menikmati sinar matahari di Taman Bunga Ratu Mary di Regent's Park di London tengah, Inggris, 25 Juni 2020. Inggris pada 25 Juni mengalami hari terpanasnya tahun ini hingga sejauh ini, dengan suhu mencapai 33,3 derajat Celsius di Bandar Udara Heathrow, menurut badan meteorologi Inggris Met Office. Xinhua/Han Yan

Warga menikmati sinar matahari di Taman Bunga Ratu Mary di Regent's Park di London tengah, Inggris, 25 Juni 2020. Inggris pada 25 Juni mengalami hari terpanasnya tahun ini hingga sejauh ini, dengan suhu mencapai 33,3 derajat Celsius di Bandar Udara Heathrow, menurut badan meteorologi Inggris Met Office. Xinhua/Han Yan

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaVitamin D merupakan salah satu vitamin yang penting untuk tubuh manusia. Data menyebutkan bahwa di Indonesia sebanyak 78 persen lansia dan 38 persen anak-anak mengalami kekurangan vitamin D. Padahal peran vitamin D sangat krusial untuk tubuh manusia. "Vitamin D ini peranannya besar sebagai manajer alias pengatur dari sel-sel imun kita salah satunya sel B dan sel T yang merupakan bagian dari sel darah putih," kata Jeffri Aloys Gunawan sebagai dokter Spesialis Penyakit Dalam di acara acara peluncuran Holisticare D3 1000 pada tanggal 5 Mei 2021.

Sebelum pandemi, sebagian pekerja kantoran tidak memiliki waktu banyak untuk berjemur maupun berolahraga. Kepadatan jadwal kerja dan waktu yang habis di jalan membuat para pekerja kantoran berjemur melalui jendela kantor. Namun ada juga beberapa orang yang takut kena matahari secara langsung karena takut terbakar kulitnya.

Padahal sebenarnya ada tiga jenis sinar UV yaitu UVA, UVB, dan UVC. Dari ketiga jenis UV ini hanya ada satu UV yang khusus dan baik untuk tubuh kita, yaitu sinar UVB yang dapat membentuk vitamin D dalam tubuh kita. "Ada panjang gelombang tertentu biasanya 280-320 nano meter yang mana yang didapatkan pada sinar matahari siang hari, rangenya dari jam 10 pagi sampai 1 siang dari penelitian dan paling bagus jam 12 siang," kata Jeffri Aloys Gunawan.

Jeffri mengatakan menurut studi dan beberapa penelitian, berjemur dalam ruangan melalui jendela tidak efektif dan tidak bisa memberikan manfaat apapun dalam memberikan vitamin D. Bahkan kaca yang tipis pun tidak memberikan pengaruh dan tidak dapat menghasilkan vitamin D. Hal ini disebabkan sinar UV yang dapat membentuk vitamin D terhalang oleh kaca tersebut. "Dari hasil penelitian itu kalau kita pakai kaca ternyata sinar UVB yang bagus buat pembentukan vitamin D, |terganggu kerjanya, dia terhalang sama kacanya atau jendela," kata Jeffri Aloys Gunawan.

Sinar UVB tidak seperti sinar UVA yang dapat menembus kaca, namun sinar UVB ketika bertemu dengan kaca akan mental-mental dan sangat susah untuk menembus kaca. "Itulah kenapa sebaiknya mendapatkan sinar matahari dari luar ruangan langsung, tanpa ada pembatas lebih baik dilakukan," kata Jeffri Aloys Gunawan.

Baca: 4 Bahaya Kekurangan Vitamin D bagi Tubuh dan Mental

NATHASYA ESTRELLA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."