Serat 4 Kali Lipat dari Oat, Simak Manfaat Daun Kelor untuk Diabetes dan Otak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi daun kelor (pixabay.com)

Ilustrasi daun kelor (pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Daun kelor atau daun moringa kaya akan antioksidan dan merupakan senyawa tanaman bioaktif. Daun ini juga menjadi sumber makanan penting di berbagai dunia, sebab mudah ditanam dan daunnya memiliki banyak manfaat. 

Jika dirincikan, daun kelor memiliki kandungan serat empat kali lebih banyak dibandingkan oat. Kandungan vitamin A-nya dua kali lipat dari wortel, jumlah kalsium dan potasium empat belas kali lipat dibandingkan susu dan pisang. Dari kandungan tersebut, dilansir dari webmd, berikut adalah manfaat dari daun kelor.

1. Diabetes

Beberapa penelitian awal menunjukan bahwa protein seperti insulin yang ada di dalam kandungan daun kelor, dapat membantu untuk menurunkan gula darah. Kandungan ini memiliki fungsi untuk membantu tubuh dalam memproses gula agar lebih baik, dam dapat membantu tubuh dalam melepas insulin

2. Kanker

Daun kelor juga memiliki manfaat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker pankreas dan membantu dalam kemoterapi. Bukan hanya daunnya, akar dan kulit batang dari daun kelor juga memiliki efek anti-kanker.

Baca juga: Manfaat Daun kelor untuk Ibu Hamil, Cegah Anemia dan Kerusakan DNA Janin

3. Memori

Beberapa penelitian bahwa kandungan antioksidan di dalam daun kelor dapat meningkatkan kesehatan lainnya, menyembuhkan stres dan peradangan di otak.

Selain dari ketiga manfaat tersebut, para peneliti juga mengatakan bahwa daun kelor berpotensi dalam menyembuhkan beberapa penyakit, seperti kolesterol, radang sendi,  tekanan darah tinggi, kerusakan hati yang disebabkan oleh obat-obatan, maag, penyembuhan luka, diare, hingga anemia.

Namun jika Anda sedang hamil atau menyusui, maka dianjurkan untuk berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."