Mempertahankan Bisnis Saat Pandemi, Wulan Tilaar: Mengalahkan Takut dan Malu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Wulan Tilaar, Holistic Beautifier & Direktur Martha Tilaar Spa. Foto: Dok Pribadi

Wulan Tilaar, Holistic Beautifier & Direktur Martha Tilaar Spa. Foto: Dok Pribadi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang punya perjuangan tersendiri di masa pandemi ini. Begitu pula dengan holistic beautifier dan Direktur Martha Tilaar Spa, Wulan Tilaar, yang mengaku awalnya sempat kelabakan di masa awal pandemi. Mengingat pandemi ini global dan baru pertama kali terjadi. 

Bersama karyawan yang solid dan militan, Wulan Tilaar menerapkan sejumlah jurus untuk mempertahankan bisnisnya, Martha Tilaar Spa. Salah satunya adalah menjual minuman herbal atau herbal drink yang biasanya ada di spa ke berbagai saluran alias multichanel, termasuk e-commerce. Bahkan, menurut Wulan, hasil penjualan minuman itu berkontribusi sebanyak 60-70 persen pendapatan saat spa tutup sementara karena aturan karantina wilayah.

Wulan pun tak tinggal diam, ia ikut menjual minuman herbal itu kepada koneksinya yang berasal dari berbagai kalangan. Awalnya, jujur ia mengakui, ada perasaan malu dan takut. 

"Pertama saya malu untuk jualan karena saya pikir 'waduh jualan'. Jujur sebagai manusia, saya merasa 'aduh enak gak, ya kalau gue jualan'. Tapi at the moment, gak ada acara lain selain saya ikut jualan," ucapnya kepada Cantika pada Selasa, 6 April 2021.

Ia menjelaskan membutuhkan waktu berpikir sebelum mengirim pesan menawarkan minuman herbal produksi Martha Tilaar kepada koneksinya. Akhirnya, saat ia memutuskan untuk mencoba, responsnya sangat positif.

"Lumayan banyak (memesan), justru saya punya network (jejaring) banyak. Saya jualan gitu banyak dari network saya yang beli, bahkan memesan kembali. Karyawan saya ikut happy dan tambah semangat," jelas perempuan kelahiran 13 Juli 1977 ini.

Wulan mengaku tak sendirian dalam hal berjualan di masa pandemi, sebab ada beberapa rekannya juga yang ikut berjualan dengan produk andalan masing-masing.

“Pengalaman buat saya juga. Memang hal paling terbesar adalah mengalahkan diri kita sendiri, ya. Dari ketakutan kita, rasa malu kita, merasa ini itu. Sebenarnya itu enggak ada. Hanya diri kita yang berpikir seperti itu," ungkap ulusan S2 komunikasi massa dan periklanan di Universitas Boston, Amerika Serikat.

Baca juga: Cara Wulan Tilaar Mempertahankan Martha Tilaar Spa Saat Pandemi: Be More Compassionate

Menurut wulan, cara berpikir dalam menyikapi pandemi sangat berperan penting. Jika kita melihat itu sebagai sebuah tantangan, maka kita harus peka atau cepat untuk menangkapnya. Oleh karena itu, ia menekankan kuncinya beradaptasi dalam pandemi.

"Kalau kita stuck di sini, kita enggak akan melakukan apa-apa. Tapi kalau kita sudah mulai bergerak, mulai melangkah, itu artinya kita sudah berusaha. Kalau kita sudah berusaha, saya yakin dan percaya Tuhan akan membuka jalan," pungkas Wulan Tilaar.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."