3 Tips Psikolog Agar Mood Tetap Positif Selama Puasa Ramadan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Instruktur Laughter Yoga Mahroo Sameni (tengah) memandu kelas di sesi luar ruangan di Darakeh, Iran, 19 Juni 2014. AP/Vahid Salemi

Instruktur Laughter Yoga Mahroo Sameni (tengah) memandu kelas di sesi luar ruangan di Darakeh, Iran, 19 Juni 2014. AP/Vahid Salemi

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Psikolog klinis dari Universitas Indonesia Tara de Thouars, BA, M.Psi, Psi membagikan sejumlah kiat sederhana untuk menjaga suasana hati, mood, tetap positif selama puasa Ramadan di tengah kondisi pandemi COVID-19, yang pastinya berbeda dari bulan Ramadan di tahun-tahun sebelumnya.

Menerima keadaan yang ada

Menurut Tara, cara pertama yang harus dilakukan secara sadar adalah menerima keadaan di mana pandemi memang masih ada. "Menerima keadaan, jangan menyesali sesuatu yang tidak bisa diubah karena seluruh dunia tengah mengalaminya," kata Tara dalam jumpa pers daring, Senin.

"Menerima keadaan bukan berarti kita benar-benar pasrah. Hidup penuh dengan pilihan, coba lakukan sesuatu yang positif, yang bisa menaikkan mood kita lebih baik," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, wanita yang menyelesaikan program double degree untuk gelar Bachelor of Art in Psychology dari University of Queensland dan Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa sesuatu yang sederhana pun bisa menyenangkan hati.

Memulai kembali hobi yang disuka

Misalnya saja memulai kembali hobi lama atau baru, berkumpul secara virtual dengan kerabat, hingga berbagi dengan sesama di bulan puasa Ramadan.

Tara menjelaskan bahwa secara keilmuan, berbagi, membantu atau berbuat baik kepada sesama akan mengaktivaksi mesolimbic system yang bertanggung jawab terhadap bagian reward di otak.

"Jadi, saat kita berbuat baik, otak akan mengeluarkan perasaan feel good dan happy. Sama seperti mendapatkan reward yang kemudian akan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan baik berikutnya," kata dia.

Ketika disinggung mengenai kebutuhan akan interaksi tatap muka atau fisik, Tara tak menampik bahwa interaksi merupakan salah satu hal yang membuat manusia merasa bahagia. Namun, di masa pandemi ini, memang harus membatasi aktivitas fisik.

Berbagi kebahagian dengan orang lain

Ia kemudian memaparkan lima cara untuk menunjukkan rasa cinta dan berbagi kebahagiaan kepada sesama menurut Dr. Gary Chapman. Pertama adalah memberikan hadiah, lalu afirmasi berupa kata-kata positif, pujian, dan semangat.

Selanjutnya ada sentuhan fisik, servis atau bantuan ke orang lain, dan waktu berkualitas di masa pandemi. Waktu berkualitas bisa dilakukan dengan berbicara secara virtual.

"Saya ingin mengingatkan bahwa happiness itu adalah sesuatu yang bisa kita wujudkan. Ketika kita merasa down, tidak bisa ngapa-ngapain dan rasanya ini tidak akan berubah, tapi selalu ada choice yang bisa kita buat, sesederhana me time, berbagi yang bisa dimulai untuk orang-orang terdekat kita," pungkasnya.

Tiga hal di atas bisa menjadi tips penting bagi anda selama puasa Ramadan kali ini.

Baca juga: Mengajarkan Anak Berpuasa Sejak Usia Dini, Begini Tips untuk Bunda

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."