Vaksin COVID-19 Saat Puasa, Dokter: Aman

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mitra Tarigan

google-image
Botol kecil berlabel stiker

Botol kecil berlabel stiker "Vaccine COVID-19" dan jarum suntik medis dalam foto ilustrasi yang diambil pada 10 April 2020. [REUTERS / Dado Ruvi]

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Para pakar kesehatan salah satunya Guru Besar Paru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Yoga Aditama mengatakan masyarakat jangan takut ketika harus melakukan vaksinasi COVID-19 di bulan suci Ramadan. "Vaksin dalam puasa Ramadhan tentu aman saja, sama seperti vaksinasi di bulan biasa," kata dia Kamis 9 April 2021.

Menurut Mantan Dirjen P2P & Kepala Balitbangkes itu, kalaupun ada keluhan maka sebaiknya Anda melaporkannya pada petugas kesehatan. Namun sejauh ini, keluhan terkait vaksin sebatas pegal, kemerahan dan bengkak pada lokasi yang disuntik.

Tak semua orang merasakan keluhan saat divaksin dan Shara, seorang awak media yang baru mendapatkan dosis pertama vaksin pada akhir Maret lalu, salah satunya.

Di sisi lain, kolega Shara, Iit yang sudah menyelesaikan dua dosis vaksin mengaku hanya merasa pegal beberapa saat di bagian yang disuntik walaupun saat itu dia dalam kondisi kurang tidur. Lalu, apakah ada perbedaan pada respon imun antara orang yang divaksin saat melakukan puasa dan tidak? Kepala Laboratorium di Fakeeh University Hospital, Dubai, Dr. Palat Menon mengiyakan. Menurut dia, respon imun dua kali lebih efektif pada orang yang berpuasa.

"Saya akan menyarankan orang untuk melakukan vaksinasi COVID-19 saat mereka berpuasa. Pertama, mereka tidak boleh melewatkan kesempatan untuk divaksinasi karena takut akan beberapa efek samping. Kedua, respon imun dikatakan dua kali lebih efektif saat orang berpuasa," tutur dia seperti dikutip dari Gulf News.

Baca: Jangan Termakan Hoaks Vaksin COVID-19, Yuk Unduh Panduan Digital Gratis Ini

Dia menuturkan, saat seseorang berpuasa 12 jam, baik untuk tujuan keagamaan atau medis, makrofag dalam sistem kekebalan bekerja lebih cepat, membersihkan semua puing atau sel yang sakit atau mati dan juga racun. "Proses ini disebut autophagy dan selama periode ini sistem imun menjadi sangat sensitif dan efektif. Puasa intermiten diketahui efektif untuk diabetes, tuberkulosis dan pengelolaan gangguan metabolisme lainnya. Jadi vaksinasi selama periode puasa baik-baik saja," kata dia.

Kalau memungkinkan, Anda bisa memilih waktu menjelang waktu berbuka puasa apabila khawatir mengalami efek samping, menurut dokter spesialis patologi klinis di Medeor Hospital Laboratory, Gunjan Mahajan. "Bila memungkinkan, orang yang takut menderita efek samping dapat memilih beberapa jam sebelum buka puasa untuk mendapatkan suntikan, melanjutkan untuk istirahat dan kemudian mendapatkan kembali energi ketika mereka mengakhiri puasa untuk hari itu," kata Mahajan.

Namun, bisa juga Anda memilih untuk mendapatkan vaksin COVID-19 di pagi hari segera setelah sahur karena secara medis, tidak ada kontraindikasi vaksinasi selama bulan Ramadan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."