15 Fakta Mengagumkan Soal Vagina

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Vagina adalah bagian tubuh khas wanita yang punya sistem unik. (Pexels/C Technical)

Vagina adalah bagian tubuh khas wanita yang punya sistem unik. (Pexels/C Technical)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaVagina adalah bagian tubuh wanita yang menarik — seperti apa bentuknya, baunya, bahkan perubahannya seiring waktu. Namun ada banyak fakta tentang salah satu sistem reproduksi wanita ini yang mungkin tidak Anda ketahui.

Berikut adalah 15 fakta terkait vagina yang perlu kamu tahu. 

1. Vagina tidak sama dengan vulva

"Vagina" mengacu pada saluran otot dan elastis yang memanjang dari serviks ke selaput dara Anda, jelas peneliti Anna Druet dan Anne Högemann, kepada Glamour. Banyak yang menggunakan istilah "vagina" dalam bahasa sehari-hari untuk mencakup semua bagian alat kelamin wanita, tetapi secara teknis istilah yang benar adalah "vulva".

2. Labia punya berbagai bentuk dan ukuran

Banyak wanita khawatir bahwa vulva mereka tidak terlihat "normal". Faktanya, labia majora (bibir luar) dan labia minora (bibir dalam) terlihat berbeda pada semua jenis tubuh. Ada beberapa jenis labia umum, tetapi juga ada banyak variasi, seperti bibir dalam atau luar asimetris atau bibir luar yang menjuntai.

3. Vulva juga punya berbagai warna

Warna vulva Anda mungkin tidak sama dengan warna kulit Anda lainnya, dan bagi banyak wanita, warnanya bisa lebih gelap. Warna labia normal berkisar dari merah muda sampai merah sampai coklat keunguan. Saat memiliki gairah seksual, warna labia Anda bisa menjadi lebih gelap untuk sementara karena darah mengalir ke area tersebut.

4. Ukuran klitoris lebih besar dari yang Anda kira

"Kompleks klitoris" lebih dari sekedar hot spot berbentuk kacang kecil yang berada di puncak labia minora Anda. “Mayoritas klitoris — sekitar empat perlima — terpendam di dalam tubuh, mengelilingi vagina,” kata Nan Wise, Ph.D., ahli saraf dan terapis seks bersertifikat ASSECT kepada Glamour di kolomnya ‘Tanya Dr. Nan’. “Ketika kita memasukkan bagian internal klitoris, ukurannya kira-kira sama dengan panjang penis lembek rata-rata: 3,5 inci.”

5. Klitoris memiliki banyak kesamaan dengan penis

"Ia memiliki kulup, kelenjar, dan frenulum, seperti penis," kata Sharon Gerber, M.D., ob-gyn, dan rekannya dalam keluarga berencana di Fakultas Kedokteran Icahn di Gunung Sinai kepada Glamour. Meskipun ukurannya lebih kecil dari penis, klitoris sebenarnya memiliki dua kali lebih banyak ujung saraf.

Klitoris memiliki 8.000 ujung saraf sedangkan seluruh penis hanya memiliki 4.000. Ini adalah konsentrasi ujung saraf tertinggi di seluruh tubuh manusia.

6. Selaput dara Anda bukanlah indikator "keperawanan"

Selaput dara, lipatan tipis selaput lendir di sekitar lubang vagina, telah lama dianggap sebagai tanda kemurnian Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada tes — termasuk keberadaan selaput dara yang utuh — yang dapat menunjukkan apakah seorang wanita telah berhubungan seks. Selaput dara dapat patah dengan berbagai cara seperti bersepeda atau berolahraga — dan jika demikian, itu benar-benar normal.

Baca juga: Wanita Juga Mengalami Ejakulasi, Simak Manfaatnya untuk Tubuh

7. Vagina bisa berubah ukuran dan bentuk saat Anda terangsang

Ini disebut "tenda vagina" dan ini sangat normal. Vagina rata-rata panjangnya sekitar tiga sampai empat inci, kata Högemann dan Druet, meski bisa lebih atau kurang. "Tapi selama gairah itu menjadi lebih rileks dan lebih luas," tambah mereka. "Rahim ditarik ke atas, yang mengubah posisi serviks, dan memungkinkan vagina menjadi lebih panjang," kata mereka, yang pada akhirnya merupakan persiapan tubuh untuk melakukan hubungan intim.

8. Tidak ada vagina yang berbau sama

Setiap wanita memiliki bau yang sedikit berbeda berkat pola makan, kain yang dikenakan, sekresi kelenjar, tingkat kebersihan, dan campuran bakteri internal pribadinya. Aroma Anda mungkin sedikit berubah dan bahkan bisa menjadi sedikit bau setelah berolahraga atau selama menstruasi. Jika tidak kembali normal setelah Anda mandi, atau jika Anda melihat bau amis, bicarakan dengan dokter Anda karena itu bisa menjadi tanda infeksi.

9. Orgasme bisa meredakan nyeri

"Stimulasi seksual dan orgasme melepaskan obat penghilang rasa sakit alami tubuh Anda sendiri," kata Wise. Orgasme melepaskan gelombang oksitosin, yang membuat Anda merasa bahagia dan juga dapat membantu meredakan nyeri yang terkait dengan segala hal mulai dari sakit kepala hingga artritis.

Baca juga: 7 Fakta yang Harus Kamu Ketahui Jika Belum Pernah Orgasme



10. Vagina "basah" tidak selalu terkait dengan gairah seksual

Vagina yang "basah" karena lubrikasi vagina sering kali dikaitkan dengan gairah seksual. Namun kedua hal itu juga bisa terjadi secara otomatis. Ilmuwan menggunakan istilah "gairah non-konkordansi" untuk menggambarkan situasi (sangat umum) ketika gairah fisik dan gairah mental Anda tidak selaras.

Misalnya, Anda mungkin sangat terangsang oleh pasangan Anda tetapi mengalami masalah basah secara fisik, yang dapat terjadi karena berbagai alasan (termasuk usia). Atau di sisi lain, tubuh Anda mungkin merespons rangsangan erotis yang sebenarnya tidak Anda sukai. Respons vagina atau basah Anda tidak ada hubungannya dengan memberikan persetujuan.

11. Vagina Anda memiliki keseimbangan pH yang sempurna

Vagina memiliki lingkungan asam dengan tingkat pH 4,5, yang memungkinkan sperma berenang dan bertahan hidup begitu berada di dalam. Sabun dapat mengganggu flora alami vagina, yang dapat mengganggu keseimbangan pH tubuh dan menyebabkan infeksi jamur. Dengan kata lain, jangan gunakan sabun di mana pun di luar labia terluar Anda, tempat rambut kemaluan Anda tumbuh.

12. Vagina Anda membersihkan diri sendiri

Lapisan vagina terdiri dari berbagai kelenjar yang mengeluarkan cairan yang dirancang untuk membersihkan dan melumasi vagina. Itulah mengapa Dr. Gerber sangat menentang penggunaan segala jenis semprotan pembersih vagina.
Membilas vagina dengan antiseptik dengan bantuan douche bag, dapat meningkatkan risiko infeksi vagina dan panggul dengan mengubah pH dan membersihkan vagina dari bakteri penting yang sehat.

Baca juga: Waspada, Infeksi Jamur pada Miss V. Kenali 6 Gejala Berikut

13. Kegel benar-benar ampuh

"Setiap orang harus melakukan senam kegel. Dan pastinya setelah melahirkan," begitu mereka mendapat izin dokter, kata Dr. Gerber. Untuk menemukan lokasi otot dengan benar, dia menyarankan teknik yang diajarkan salah satu mentornya: "Anggaplah Anda berada di lift, dan Anda perlu buang angin, tetapi Anda berusaha mencegahnya." Dengan begitu, Anda akan mengaktifkan semua otot di dasar panggul, katanya.

14. Benjolan pada vagina (terkadang) normal

Ini bisa terjadi jika Anda mencukur atau melakukan wax pada rambut kemaluan Anda. Rambut yang tumbuh ke dalam sesekali di vulva Anda bukanlah sesuatu yang membuat Anda perlu khawatir. Anda juga bisa mendapatkan jerawat dan kista yang tidak berbahaya di vagina.
Hubungi ginekolog jika benjolan tidak kunjung sembuh setelah beberapa hari, atau disertai dengan rasa gatal atau perih.

15. Setelah persalinan, vagina butuh istirahat

Baik Anda menjalani persalinan normal atau operasi caesar, dokter menyarankan wanita untuk menghindari penetrasi selama enam minggu setelah melahirkan, karena vagina membutuhkan waktu tersebut untuk sembuh.

Baca juga: Selain Alpukat, 6 Makanan Ini Bantu Jaga Kesehatan Miss V

GLAMOUR

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."