5 Jenis Bekas Jerawat dan Cara untuk Mencegahnya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Membersihkan wajah setiap hari bisa jadi cara menghilangkan jerawat. (Canva)

Membersihkan wajah setiap hari bisa jadi cara menghilangkan jerawat. (Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaJerawat yang sudah sembuh seringkali masih memberikan bekas pada kulit. Tentu ini mengganggu penampilan. Tapi tenang, bekas jerawat bisa diobati. 

Sebelum memulai perawatan untuk menghilangkan bekas jerawat, pastikan kamu telah mengobati jerawat hingga tuntas. 

Tidak semua orang memilliki risiko timbulnya bekas jerawat yang parah. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko jaringan parut adalah genetika. Selain itu, jaringan parut cenderung lebih sering terjadi karena kulit kehilangan kolagen seiring bertambahnya usia.

Perlu diingat pula bahwa jerawat adalah kondisi peradangan. Maka dari itu, dikutip dari Everyday Health, perkembangan bekas luka banyak berkaitan dengan luas dan lamanya peradangan kulit. Maka segeralah obati jerawat agar tidak meningkatkan risiko jaringan parut.

“Bekas jerawat merupakan hasil dari respon inflamasi yang kompleks dan abnormal, yang mengakibatkan penyembuhan luka yang buruk,” kata dokter Kara Shah MD dari Kenwood Dermatology di Cincinnati kepada Everyday Health.

Jerawat yang sembuh bisa menyisakan berbagai jenis bekas luka

Ada beberapa jenis bekas luka karena peradangan yang disebabkan jerawat. Healthline membaginya menjadi dua jenis menjadi luka atrophic dan hypertrophic. 

Bekas luka atrophic adalah bekas luka yang sembuh tapi berlekuk di bawah lapisan normal jaringan kulit. Kondisi ini terbentuk ketika kulit tidak dapat meregenerasi jaringan. Selain karena jerawat, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh cacar air yang parah. 

Bekas luka hypertrophic adalah bekas luka yang menebal, lebar, dan sering timbul dan berkembang di bagian kulit yang terluka. Selain karena jerawat, bekas luka hipertrofik juga bisa merupakan hasil dari respons abnormal terhadap trauma atau cedera.

Bekas luka hypertrophyc mirip dengan bekas luka keloid tetapi cenderung lebih ringan dan tidak tumbuh melampaui batas luka kulit asli.

Berikut sejumlah jenis bekas luka yang bisa timbul setelah jerawat sembuh.

Rolling scars (bekas luka bergulir)

Menurut Schweiger Dermatology, ini adalah jenis bekas jerawat yang paling umum. Bentuknya dangkal dan lebar, serta memiliki tepi yang landai. Bekas luka ini cenderung semakin terlihat seiring bertambahnya usia.

Boxcar Scars and Ice-Pick Scars (kulit berlubang)

Bekas jerawat yang disebabkan oleh hilangnya jaringan ini disebut boxcar scars atau ice-pick scars. Bentuk bekas luka ini tampak cekung dan terlihat seperti lubang pada kulit, atau sering disebut sebagai bopeng. 

Red Spot (bintik kemerahan)

Bentuk bekas luka ini berupa bintik-bintik datar, merah, atau kecoklatan yang terbentuk di tempat lesi jerawat sebelumnya. Mereka biasanya memudar tanpa meninggalkan bekas permanen.

Dark spot (noda hitam)

Terkadang, jerawat yang sembuh meninggalkan bintik hitam sementara pada kulit. Ini dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca-inflamasi. Jika ini terjadi, kamu tidak perlu terlalu khawatir karena noda ini akan hilang sendiri dalam beberapa bulan. 

Keloid

Ketika kulit terluka, jaringan fibrosa yang disebut jaringan parut terbentuk di atas luka untuk memperbaiki dan melindungi luka. Dalam beberapa kasus, jaringan parut ekstra tumbuh, membentuk pertumbuhan halus dan keras yang disebut keloid.

Bekas luka hypertrophic dan keloid biasanya tampak serupa. Namun keloid lebih menonjol daripada bekas luka hipertrofik. Meski tidak membahayakan bagi kesehatan, seringkali keloid mengganggu estetika penampilan. 


Cara mencegah timbulnya bekas jerawat

Mempercepat penyembuhan jerawat adalah salah satu cara untuk menghindari timbulnya bekas jerawat yang parah. 

“Pencegahan terbaik untuk jaringan parut jerawat adalah dengan mengoptimalkan pengobatan jerawat dengan rutinitas perawatan kulit yang baik, diet yang sehat, dan cara pengobatan yang tepat,” sebut dokter Shah.

Untuk itu kamu harus mengenali jerawat dan penyebab timbulnya jerawat, agar bisa melakukan pengobatan yang tepat. 

Kamu bisa mengobati jerawat dengan salep atau obat luar jerawat yang mengandung retinoid untuk mencegah dan mengurangi munculnya bekas jerawat. Hal lain yang terpenting adalah jangan memencet jerawat sembarangan atau menggunakan pembersih wajah yang bersifat abrasi seperti scrub. Ini hanya akan memperburuk jerawat. 

Pastikan juga kamu menggunakan tabir surya untuk mencegah hiperpigmentasi atau bekas jerawat hitam. 


Baca juga: 4 Produk Ini Bisa Jadi Cara Menghilangkan Bekas Jerawat Hitam

EVERYDAY HEALTH | HEALTHLINE


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."