7 Tanda Pernikahan Berubah Jadi Toxic Relationship

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Kinanti Munggareni

google-image
Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)

Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku 'beracun' yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. (Foto: Canva)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pernikahan sejatinya menjadi ruang untuk berbagi keintiman dan penuh dengan kebahagiaan. Namun tak jarang kita mendengar keluhan tentang pernikahan yang tidak bahagia. Entah karena pertengkaran terlalu sering terjadi, hingga rasa takut dan tidak nyaman kala harus menghabiskan waktu bersama pasangan. Jika ini yang kamu alami, mungkin rumah tangga sudah menjadi toxic relationship

Istilah toxic relationship mengacu pada sebuah hubungan yang tidak sehat dan ditandai dengan berbagai perilaku ‘beracun’ yang punya potensi merusak fisik dan mental diri sendiri atau pasangan. Dalam hubungan seperti ini, rasa kasih sayang dan saling menerima pudar dan tak terasa lagi. 

Dalam “Human networks and toxic relationship” yang dirilis MPRA, M. Elisabetta Tessitore dan Nazaria Solferino menyebutkan dalam hubungan beracun akan timbul masalah ketergantungan pada salah satu subjek, sementara yang lain akan bersifat lebih mendominasi. Mereka juga mengatakan bahwa dalam hubungan yang sehat kita masih punya ruang untuk mempertahankan kapasitas kita dalam menentukan nasib sendiri. 

“Dalam hubungan beracun, yang terjadi adalah sebaliknya. Untuk bisa merasakan kebahagiaan dan terus menjaga semangat kita benar-benar ketergantungan dengan pasangan. Mirip seperti kecanduan narkoba,” tulis Tessitore dan Solferino. 

Kamu mungkin tidak dapat langsung menyadari sedang terjebak dalam hubungan yang beracun. Tapi sebenarnya ada sinyal-sinyal yang bisa tampak dalam pasangan yang terlihat mesra sekalipun. Berikut deretan tanda bahwa hubungan pernikahan telah berubah menjadi toxic relationship.

1. Kamu merasa dibungkam dan tak lagi bisa berpendapat

Dalam pernikahan beracun, kamu jarang diizinkan untuk menyampaikan perasaan, kebutuhan, dan sudut pandang. Kalaupun ada kesempatan untuk menyatakan pendapat, pasangan mungkin akan meremehkan, mengabaikan, bahkan mencemooh. 

2. Kamu tidak memiliki kendali dalam penentuan keputusan

Seringkali ditemukan pasangan yang terlalu mengatur, mulai dari soal bepergian hingga cara berpakaian. Beberapa bahkan melarang pasangan mereka untuk berbicara dengan teman dekatnya. 

Katie Hood, CEO One Love Foundation, mengatakan jika ini terjadi tandanya kamu sudah berada di dalam dominasi pasangan. Ini adalah petunjuk kuat bahwa kamu berada dalam hubungan yang beracun. 

3. Kamu jarang mendapat dukungan dari pasangan

Dalam hidup tentu kita memiliki keinginan dan tujuan. Dalam hubungan yang sehat pasangan akan mendukung kita dalam mencapai mimpi dan harapan. Namun dalam hubungan yang toxic, pencapaian apapun yang diraih salah satu orang akan dilihat sebagai kompetisi.

4. Kamu mulai merasa tidak percaya diri

Pernikahan yang sehat, mendorong kedua belah pihak untuk terus bersinar. Suami dan istri saling menyemangati yang akan berakibat pada tumbuhnya kepercayaan diri, semangat, dan kekuatan dalam menjalani kehidupan. Jika yang terjadi sebaliknya, ini bisa menjadi tanda kalau kamu terjebak dalam toxic relationship.

5. Pasangan tidak mengajakmu berdiskusi dalam urusan finansial

Dalam hubungan beracun, pasanganmu mungkin tidak akan berkonsultasi dalam segala urusan yang berhubungan dengan uang, terutama yang berjumlah besar.

6. Tak ada lagi keintiman

Keintiman sejati melampaui hubungan fisik dan kepuasan seksual, tapi melibatkan kasih sayang dan emosi. Dalam hubungan yang sehat, keintiman bisa berarti saling memberikan kalimat penyemangat dan bertukar pendapat.

“Ketika keintiman itu memudar atau hilang sepenuhnya, masing-masing akan merasa tak lagi penting, dan hubungan yang dijalani akan terasa sulit,” kata Dr. Karen Phillip, konselor psikoterapis dan penulis buku Communication Harmony.

7. Kamu mulai mati-matian menjaga hubungan pernikahan

Beberapa orang yang terjebak dalam toxic relationship akan takut mengemukakan pendapat karena takut memicu konflik. Akhirnya mereka mulai memendam sendiri berbagai masalah hanya untuk menghindari cek-cok. Tentu jika dibiarkan berlanjut, ini akan menimbulkan masalah bagi kesehatan mental.


Perbaiki sebelum racun dalam pernikahanmu benar-benar menguasai

Monica Berg, kepada Oprah Magazine, mengatakan ia percaya rehabilitasi hubungan hampir selalu mungkin dilakukan, selama cinta sejati masih ada. 

Ia menyebut, “jika kedua pasangan bersedia memiliki kecerdasan emosional dan kejelasan tentang apa yang tidak berhasil dalam pernikahan, dan ada keinginan serta kemauan untuk mengambil tindakan, situasi yang paling beracun pun dapat dibenahi." 

Nah, untuk kalian yang terjebak dalam toxic relationship dalam hubungan pernikahan, ingatlah bahwa dibutuhkan kedua belah pihak dan kesadaran bersama untuk memperbaiki hubungan.

Baca juga: Cara Lepas dari Jerat Toxic Relationship, Mulai dari Self-Love


OPRAH MAGAZINE | HEALTHLINE | MPRA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."