Posisi Tidur Ini Disarankan untuk Cegah Jerawat dan Kulit Kusam

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Tirachardz

Ilustrasi wanita tidur. Freepik.com/Tirachardz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Selain faktor makanan, produk perawatan kulit, dan waktu istirahat, posisi tidur di malam hari ternyata bisa mempengaruhi kesehatan kulit, terutama guna cegah jerawat dan kulit kusam.

Dilansir dari Indian Express, Selasa, 22 September 2020, berikut beberapa kebiasaan tidur yang sangat berpengaruh pada kulit wajah.

Bagi Anda yang tidur harus memakai bantal, tidur telentang dianggap sebagai posisi tidur yang lebih baik daripada tidur menyamping atau tengkurap. Sebab, ketika Anda tengkurap, wajah Anda akan terdorong lebih dalam ke bantal. Jika sarung bantal belum dicuci dalam waktu yang sudah lama, mungkin terdapat kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi pada kulit. Jadi, ubahlah posisi tidur atau cucilah sarung bantal secara teratur.

Selain itu, tidur tengkurap juga bisa membuat pori-pori kulit wajah tersumbat. Pada malam hari, sel-sel kulit diperbaiki sehingga kulit perlu bernapas. Posisi tengkurap memaksa wajah menempel pada bantal selama tujuh atau delapan jam. Tidur tengkurap juga dapat menyebabkan kerutan dan garis.

Jadi, seperti apa posisi yang ideal? Banyak yang mengatakan tidur dalam posisi telentang. Posisi ini tidak memberikan tekanan apa pun pada wajah, kulit dapat bernapas dan memperbaiki dirinya sendiri.

Karena tidak ada tekanan eksternal, tidak ada kemungkinan munculnya garis-garis halus atau kerutan di wajah saat tidur dengan posisi ini. Jangka panjang, hal itu bisa membuat wajah lebih mulus.

Selain itu, tidak ada kontak wajah dengan sarung bantal, entah bersih atau tidak, mencegah munculnya jerawat.

Mungkin sulit mengubah kebiasaan postur tidur malam hari. Tapi itu bukan tidak mungkin demi kesehatan kulit.

MILA NOVITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."