Anak yang Dilahirkan dengan Operasi Caesar Lebih Rentan Sakit? Ini Kata Dokter

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Mila Novita

google-image
Ilustrasi bayi. (Unsplash/Eric Froehling)

Ilustrasi bayi. (Unsplash/Eric Froehling)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Anak-anak yang lahir melalui prosedur operasi Caesar disebut memiliki sistem kekebalan tubuh tak sekuat mereka dengan kelahiran per vaginam atau persalinan normal. Akibatnya, mereka lebih rentan sakit. Benarkah ini?

"Si kecil yang lahir dengan persalinan c-section mendapatkan mikrobiota dari lingkungan rumah sakit. Bakteri baik lebih sedikit dibandingkan yang lahir secara normal dan berpotensi mengalami disbiosis," ujar dokter anak konsultan gastro hepatologi, Prof. Moh Juffrie, dalam Seminar Digital Optimalkan Imunitas Anak Kelahiran Caesar dengan Mikrobiota Sehat, Kamis, 27 Agustus 2020.

Lebih lanjut, ketidakseimbangan mikrobiota (disbiosis) dalam sistem gastrointestinal memicu risiko terjadinya gangguan imunitas, termasuk alergi terhadap makanan, penyakit metabolik semisal diabetes melitus dan obesitas, lalu penyakit terkait pencernaan.

Sementara itu, anak yang lahir melalui persalinan normal mendapatkan mikrobiota dari jalan lahir, sehingga jumlah bakteri baiknya tinggi.

Sebuah penelitian menunjukkan, anak lahir melalui operasi caesar butuh waktu enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan anak lahir normal sehingga anak lahir caesar memiliki risiko lebih tinggi terhadap berbagai gangguan sistem imunitas.

"Mikrobiota saluran cerna didapatkan sejak anak lahir dan berkembang hingga usia 3 tahun. Periode tersebut merupakan waktu penting untuk membentuk mikrobiota yang sehat untuk mendukung sistem imun anak," kata Juffrie.

Namun, anak-anak yang lahir melalui prosedur caesar masih bisa jumlah mikrobiotanya mencapai keseimbangan, salah satunya memberinya ASI sesuai anjuran para pakar kesehatan. ASI mengandung nutrisi lengkap termasuk probiotik dan prebiotik yang dapat memodulasi mikrobiota.

"ASI mengandung lebih dari 200 spesies mikroorganisme yang dikenal sebagai probiotik dan human milk oligosaccharides atau yang dikenal sebagai prebiotik. Kombinasi probiotik dan prebiotik yang bekerja sinergis dan memberikan efek, dikenal juga dengan Sinbiotik, dapat membantu mempercepat kolonisasi bakteri baik dan meningkatkan jumlah bakteri baik seperti Bifidobacterium pada si kecil yang lahir secara caesar," kata Juffrie.

Hal ini, sambung dia, dapat membantu meningkatkan sistem imun selama dua tahun pertama kehidupan serta menurunkan risiko anak mengidap penyakit alergi.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."