Simak Tahapan Melepas Masker saat Makan di Luar, Jangan Lupa Taruh di Atas Tisu

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi melepas masker. Shutterstock

Ilustrasi melepas masker. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Apakah hari ini Anda memilih sarapan di luar rumah karena tergesa-gesa atau ada rapat dengan klien? Perhatikan betul protokol kesehatan melepas dan meletakkan masker saat Anda bersantap di ruang publik.

Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Riskiyana Sukandhi Putra, mengimbau ketika harus membuka masker untuk makan atau minum, bisa membuka bagian tepinya dan taruh di atas tisu dengan bagian luarnya menyentuh tisu sebelum ditaruh di meja.

Sebelum dipakai lagi, jangan lupa untuk mencuci tangan terlebih dahulu atau menggunakan hand sanitizer.

“Pakai masker kain hanya bisa digunakan maksimal 4 jam, atau kurang dari 4 jam kalau yang menggunakan masker sakit atau bersin-bersin, batuk, atau kotor,” tegasnya.

Masker kain ini dia bisa digunakan lagi setelah dicuci dengan air yang hangat 60 derajat Celcius, diberi detergen, dikucek, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari dan disetrika.

Sementara bagi yang memakai masker medis, Riskiyana tetap mengingatkan pentingnya mendahulukan bagi yang membutuhkan seperti tenaga medis dan orang sakit.

“Banyak masyarakat yang pakai masker medis, sebetulnya memang lebih bagus tidak apa-apa selama pasokannya ada terus terutama untuk tenaga medis. Masker medis kalau bisa memang dipakai oleh tenaga medis yang membutuhkan. Untuk yang sakit juga disarankan pakai masker medis. Sakitnya bukan harus yang positif Covid-19, tapi untuk semua yang punya gejala seperti influenza,” jelasnya.

Riskiyana juga bagikan cara yang tepat membuang masker medis. Guna menghindari masker bekas itu disalahgunakan dan dijual kembali, jadi membuangnya diimbau untuk dirusak dulu, disobek atau digunting sebelum kemudian dibuang di tempat sampah yang tertutup.

Harapannya, kata Riskiyana, masyarakat bisa meregulasi dirinya sendiri, karena kalau tidak timbul kesadarannya akan sulit menangani Covid-19.

“Masker ini pengaruhnya cukup besar, lebih dari 50 persen pencegahan bisa diperankan dari penggunaan masker. Jadi ini yang jadi fokus pertama kami,” tutur Riskiyana.

Tak lupa, ia kembali mengingatkan cara memakai masker yang tepat. “Menggunakannya agar hanya pegang di tepinya, jangan pegang tengahnya, lalu kita pakaikan dan tarik ujung bawah, tutup hidung sampai dagu,” jelasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."