Daya Tahan Tubuh Bisa Terganggu dengan Makanan Beku dan 2 Minuman Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi sosis. Pixabay

Ilustrasi sosis. Pixabay

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaDaya tahan tubuh salah satu pertahanan melawan bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh. Salah satu cara jaga daya tahan tubuh atau imunitas lewat asupan bergizi. 

“Pola makan buah, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, kacang-kacangan, dan biji-bijian yang teratur akan menjaga sistem daya tahan tubuh Anda berjalan lancar untuk melindungi Anda saat Anda sangat membutuhkannya,” imbuh ahli diet Margie Saidel seperti dilansir dari laman Real Simple

Selain memperhatikan jenis asupan bergizi yang wajib dikonsumsi, ada pula makanan dan minuman yang patut dihindari. Sebab jika dikonsumsi berlebihan semakin berisiko alami obesitas, diabetes, dan penyakit kronis lainnya. 

3 asupan yang bisa menganggu daya tahan tubuh saat dikonsumsi berlebihan

1. Makanan Beku

Saat dalam kondisi tergesa-gesa ataupun terdesak, makanan beku kerap menjadi solusi untuk bersantap. Tapi hati-hati jika dikonsumsi berlebihan bisa berisiko untuk kesehatan.

“Meskipun ini adalah pilihan yang tepat, kebanyakan pilihan itu tidak akan banyak membantu melindungi keluarga Anda dari penyakit. Natrium, gula, lemak jenuh, dan kandungan karbohidrat olahan tinggi di dalamnya bisa berisiko. Selain itu, sedikit nutrisi dan serat di dalamnya,” tutur Saidel.  

2. Soda

"Minuman berkarbonasi yang dimaniskan dengan gula tidak menghasilkan apa-apa, selain kalori kosong dari gula," ujar Saidel. Selain berkontribusi pada obesitas dan penyakit kronis terkait yang terkait dengan sistem daya tahan tubuh yang tertekan, konsumsi gula berlebih juga dapat meningkatkan peradangan dan mengganggu kemampuan seseorang untuk melawan penyakit.

3. Minuman beralkohol

Tambahkan sistem kekebalan yang lemah ke daftar panjang alasan untuk menghindari konsumsi alkohol berlebihan. "Minum alkohol berlebihan dapat menyebabkan penurunan kemampuan tubuh Anda untuk melawan penyakit dan juga dapat membuat Anda rentan terhadap pneumonia dan kondisi paru-paru lainnya, penyembuhan luka yang lebih lambat, dan pemulihan yang lambat dari penyakit," pungkas Saidel.

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."