Jessica Iskandar Sakit Takikardia, Berpotensi Serangan Jantung

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Sang fotografer juga mengunggah foto yang sama di akun media Instagramnya. Jedar akan resmi dipersunting Richard pada Maret 2020, dengan mengambil lokasi Bali dan Bandung. Instagram/@Inijedar

Sang fotografer juga mengunggah foto yang sama di akun media Instagramnya. Jedar akan resmi dipersunting Richard pada Maret 2020, dengan mengambil lokasi Bali dan Bandung. Instagram/@Inijedar

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaJessica Iskandar menderita penyakit takikardia. Ini adalah sutu kondisi saat jantung berdetak lebih dari 100 kali dalam satu menit. Frekuensi denyut jantung yang normal adalah 60 sampai 100 kali per menit.

Mengutip laman Sehatq, seseorang yang mengidap takikardia akan mengalami gejala pusing, sesak napas, nyeri dada, dan jantung berdebar dengan cepat. Pada kasus yang berat, takikardia akan memicu serangan jantung. Dan pada sebagian orang, kondisi takikardia tidak menunjukkan gejala yang signifikan.

Ada lima jenis takikardia berdasarkan asal gangguan. Berikut penjelasan detailnya:

  1. Supraventrikular


    Takikardia Supraventrikular terjadi saat ada gangguan sinyal elektrik di ruang atas atau atrium jantung yang mengakibatkan detak jantung meningkat. Gangguan ini membuat detak jantung berpacu terlalu cepat sehingga jantung tidak terisi darah sebelum berkontraksi. Akibatnya, aliran darah yang dipompa ke seluruh tubuh berkurang.


  2. Ventrikuler


    Takikardia Ventrikuler terjadi akibat gangguan sinyal elektrik di ruang bawah atau bilik jantung (ventrikel). Sama seperti Supraventrikular, kondisi ini mengakibatkan aliran darah yang beredar ke seluruh tubuh berkurang.


  3. Sinus takikardia


    Sinus takikardia muncul akibat gangguan sinyal elektrik dari nodus sinoatrial atau Nodus SA. Nodus SA alat pacu alami pada jantung. Saraf ini berfungsi mengatur irama jantung.


  4. Fibrilasi Atrial


    Takikardia Fibrilasi Atrial adalah yang paling sering ditemukan. Penyebabnya adalah tidak beraturannya sinyal elektrik di bagian atrium jantung. Akibatnya, denyut jantung menjadi cepat dan tidak beraturan.


  5. Atrial Flutter


    Takikardia Atrial Flutter Kondisi hampir sama dengan Takikardia Fibrilasi Atrial. Bedanya, jika Fibrilasi Atrial dengan irama jantung cenderung cepat dan tidak beraturan, pada Atrial Flutter denyut jantung terkadang cepat, terkadang teratur.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."