Cek 4 Hal Penting Ini sebelum Meminjamkan Uang kepada Keluarga

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Foto ilustrasi pinjaman uang.

Foto ilustrasi pinjaman uang.

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sejumlah orang kerap kesulitan menagih uang yang dipinjamkan kepada keluarga atau temannya. Beragam alasannya antara lain menghargai perasaan si peminjam, gengsi menagih, hingga bosan menagih karena selalu dijawab dengan janji-janji. Faktor terakhir inilah yang bisa memicu konflik di antara keluarga atau pertemanan.

Hal itu pun terbukti melalui studi baru-baru ini menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga responden mengatakan bahwa uang adalah penyebab utama gesekan dalam hubungan mereka, termasuk dengan keluarga.

Agar hal itu tak terjadi pada Anda, cek empat hal ini sebelum mengiyakan meminjamkan uang kepada keluarga atau teman yang kerap meminjam uang dikutip dari Moneyqanda.com, Senin, 8 Juni 2020

1. Ketahui latar belakangnya

Jika teman atau anggota keluarga menghemat uang tetapi mereka mengalami krisis yang tidak terduga seperti berobat, kecelakaan mobil yang tidak diasuransikan, dan bencana rumah, Anda layak membantunya. Sebab, mereka memiliki rekam jejak stabilitas keuangan yang terbukti.

Sebaliknya, jika seseorang terlilit utang kartu kredit dan terjebak dalam pinjaman berbunga tinggi, bahkan mengandalkan utang untuk menyambung hidup meski punya gaji, kemungkinan mereka tidak akan membayar pinjaman pada Anda. Mereka tak memiliki keterampilan mengatur keuangan sendiri.

Jika mereka memaksa meminjam uang, Anda memiliki beberapa pilihan: menyiapkan sistem pembayaran (misalnya, kontrak), menawarkan mereka sumber daya non-moneter (situs web pekerjaan, tumpangan ke tempat kerja, dan lainnya) atau dengan tegas memberi tahu mereka "tidak".

2. Cari tahu penyebab mereka meminjam uang

Mungkin mereka baru saja kehilangan pekerjaan, sementara tabungan habis untuk berobat. Mereka mungkin benar-benar membutuhkan bantuan hanya untuk menjalani masa sulit ini. Tapi hati-hati, setiap orang memiliki alasan yang sangat bagus untuk berutang. 

3. Negosiasi pembayaran

Jika seseorang benar-benar membutuhkan uang tapi tak punya kartu kredit atau tidak memenuhi syarat untuk pinjaman di bank, Anda boleh membantu mereka dengan syarat. Sebagian besar orang langsung menolak kontrak tertulis pada pinjaman keluarga atau teman. Tapi, itu kadang-kadang perlu untuk melindungi diri Anda dari kesulitan menagih.

Mereka harus setuju membayar lunas (atau setidaknya sebagian) dalam jangka waktu yang wajar. Ini adalah pilihan yang tidak nyaman bagi beberapa orang, tetapi jika ini bisa jadi alternatif jika Anda tak bisa menolak.

4. Belajar Mengatakan "Tidak"

Jika situasi keuangan Anda sedang tidak baik, menolak permintaan utang adalah jalan terbaik dari masalah yang berpotensi panjang. Tidak perlu berbohong kepada mereka, cukup katakan, "Saya harus melunasi kartu kredit dan pinjaman saya" atau "Saya sedang menabung untuk sekolah, saya minta maaf" atau apa pun yang berkaitan dengan situasi Anda saat ini.

Mengatakan "tidak" kepada anggota keluarga bisa sangat sulit bagi sebagian orang, terutama jika dia adalah orang yang membantu Anda sejak lama. Namun, jangan membuat keuangan Anda berisiko hanya karena rasa bersalah.

Reaksi mereka mungkin tidak menyenangkan ketika Anda pertama kali menolaknya, tetapi ketidaknyamanan ini akan hilang.

Sebaliknya, jika Anda memberi pinjaman uang pada teman atau keluarga yang berisiko lalu bermasalah ketika harus mengembalikannya, ini bisa merusak hubungan Anda. Jadi, mengatakan "tidak" langsung mungkin lebih baik daripada skenario alternatif.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."