Kolaborasi dengan Anywear, Halima Aden Rilis Masker Hijab

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Model fashion Halima Aden berpose saat ikuti prosesi pemotretan di sebuah studio di New York City, AS, 28 Agustus 2017. Halima Aden juga pernah menjadi juri preliminasi dan malam final kontes Miss USA 2017. REUTERS

Model fashion Halima Aden berpose saat ikuti prosesi pemotretan di sebuah studio di New York City, AS, 28 Agustus 2017. Halima Aden juga pernah menjadi juri preliminasi dan malam final kontes Miss USA 2017. REUTERS

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian besar kepada pekerja rumah sakit di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Model Halima Aden salah satu di antaranya. Bermitra dengan merek startup Anywear, Halima merilis masker inklusif untuk para pengguna hijab, termasuk para perempuan pekerja di rumah sakit.

Menurut Halima, masker standar yang tersedia saat ini cukup merepotkan para pekerja rumah sakit karena harus dililitkan di telinga dan dipakai di dalam hijab. Mereka harus bolak-balik ke kamar mandi jika ingin memperbaiki posisinya di wajah.

Model berdarah Amerika-Somalia memanfaatkan keterampilannya di dunia mode dan pengalaman bekerja di rumah sakit sebagai tenaga kebersihan dalam proyek yang disebut Banding Together. Masker ini dirancang khusus berfungsi sebagai pelindung ekstra dan perisai yang dapat digunakan kembali seperti N95.

Masker ini terbuat dari bahan organik yang memberi keleluasaan bernapas. Setiap masker dengan tambahan pengait yang memungkinkan dikenakan di belakang kepala, bukannya kaitkan di telinga.

Halima Aden rilis masker hijab untuk pekerja rumah sakit. (Instagram/@halima)

Model 22 tahun itu menceritakan pengalamannya sebagai perempuan berjilbab yang bekerja di rumah sakit. Ia banyak belajar sanitasi dan sterilisasi. "Anda harus jadi andalan dokter dan perawat, juga jadi pembantu rumah tangga dan staf kebersihan. Kami berperan penting dalam menjaga kesehatan pasien,” tuturnya.

Kini, Halima ingin memberikan bantuan kepada pekerja garis depan yang selalu bermasalah dengan iritasi kulit dan efek samping lain dari memakai masker untuk waktu yang lama.

Banyak wanita yang mengenakan jilbab bekerja di rumah sakit. Mereka juga butuh kenyamanan selama bekerja berjam-jam.

“Wanita-wanita ini tidak lagi perlu pergi ke kamar mandi untuk memperbaiki jilbab dan melepaskan masker yang disangkutkan di belakang telinga di balik jilbabnya Setiap menit sangat berharga di rumah sakit, terutama dalam kondisi ini. Ini tidak hanya menambah lapisan kenyamanan, tetapi juga menghemat waktu bagi wanita yang mengenakan jilbab,” ungkap Halima.

Salah satu pendiri Anywear dan editor Conde Nast, Emily Shippee, mengatakan bahwa ide untuk kolaborasi datang ketika ia menerima laporan para pekerja garis depan yang kekurangan pelindung. Tanpa pikir panjang ia pun mengajak Halima berkolaborasi.

"Tidak ada yang lebih baik daripada Halima karena ia biasa membersihkan kamar rumah sakit ketika pertama kali mulai bekerja dan memiliki pengalaman langsung yang berharga,” ujar Shippee.

Satu set hijab dan masker dibanderol antara US$ 45 –52 atau sekitar Rp 650 ribu hingga Rp 760 ribu dan tersedia dalam berbagai warna. Dan untuk setiap set yang dibeli, satu set lain akan disumbangkan ke rumah sakit.

MILA NOVITA | VOGUE | TODAY

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."