Dokter Ingatkan agar Tak Menunda Lagi Imunisasi Anak saat Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Dua petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) dari Puskesmas Babakan bersiap memberikan suntikan imunisasi kepada seorang balita di Posbindu Cempaka 2 Babakan, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 12 Mei 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal

Dua petugas medis dengan alat pelindung diri (APD) dari Puskesmas Babakan bersiap memberikan suntikan imunisasi kepada seorang balita di Posbindu Cempaka 2 Babakan, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 12 Mei 2020. ANTARA/Muhammad Iqbal

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Imunisasi anak tak bisa ditunda lagi di masa pandemi covid-19 ini guna melindungi kesehatan anak. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) sempat menganjurkan menunda imunisasi hingga 2 minggu di awal penerapan Pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Tapi mulai akhir Mei, imunisasi sudah tidak bisa lagi ditunda.

Alasannya, penundaan imunisasi dikhawatirkan meningkatkan risiko penyakit lain, salah satunya campak. Penyakit ini menular melalui airbone (lewat udara) dan berefek bahaya bagi anak. Satu anak bisa menularkan ke 18 anak lain. 

"Jadi orang tua harus sudah mulai mengecek lagi jadwal dan melengkapi imunisasi anak yang belum dilakukan. Walau masih pandemi, imunisasi bisa tetap dijalani dengan berbagai ketentuan yang sesuai protokol kesehatan," ucap Citra saat konferensi pers virtual pada Kamis, 4 Juni 2020.

Citra mengatakan umunisasi tidak bisa dilakukan serentak seperti sebelumnya untuk mencegah kerumunan di masa pandemi. Jadi IDAI menganjurkan anak-anak tetap vaksinasi dengan pemilihan tempat yang aman. 

"Orang tua dan anak datang sesuai jadwal dan tidak lama-lama di pelayanan kesehatan, pulang secepatnya. Saat menunggu apakah ada alergi atau tidak jangan dilakukan di lokasi imunisasi," ujarnya.

Hal penting lainnya yang perlu diketahui orang tua adalah anak berpotensi menjadi pembawa virus yang tidak bergejala. Sementara anak di bawah usia dua tahun tidak dianjurkan pakai masker. Alat pelindung lain seperti plastik mika dinilai kurang efektif sebab droplet tetap bisa masuk karena wajah tidak tertutup rapat.

Untuk menjaga anak keluar rumah saat pandemi, pastikan komunikasi terus pada anak agar jangan sering pegang mulut dan hidung. Utamakan cuci tangan pakai air dan sabun dulu, hand sanitizer disiapkan untuk cadangan.

Citra juga mengingatkan agar anak-anak tetap menjaga daya tahan tubuh dengan pemenuhan asupan semua jenis nutrisi karena masih dalam masa tumbuh dan kembang. Lengkapi kebutuhan gizi anak dengan mikro dan makro nutrien dalam jumlah yang cukup.

Sementara itu, ada pilihan alternatif yang bisa diputuskan oleh orang tua untuk menjadwalkan imunisasi anak yakni home service. Itu sebabnya, beberapa rumah saki atau klinik seperti ZAP, menyiapkan layanan ini. 

"Salah satu tujuannya menyediakan tempat yang aman untuk imunisasi tanpa kekhawatiran, berangkat dari layanan kesehatan yang mengurangi kunjungan lebih sedikit sesuai aturan jaga jarak. Selain ke klinik, orang tua juga bisa menggunakan layanan home service imunisasi dengan range biaya mulai 1 juta," ucap CEO ZAP Clinic Fadly Sabri.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."