Angle Terbaik Putri Diana di Mata Fotografer Kerajaan Inggris

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Putri Diana. (Hello! Magazine)

Putri Diana. (Hello! Magazine)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Setiap orang mempunyai sudut foto atau angle andalan saat dibidik kamera. Begitu pula dengan Putri Diana, ibu dari Pangeran William dan Pangeran Harry, di mata fotografer kerajaan Tim Rooke.

Ia mengisahkan Putri Diana punya gerakan khas saat difoto dalam setiap acara kerajaan.

"Seringkali, apa yang kita lakukan (memotret) bisa sangat membosankan. Itu bisa seseorang yang berjalan dari mobil ke pintu. ... Apa yang biasanya dilakukan Putri Diana, ia akan selalu berbalik sebelum ia masuk ke gedung, jadi ia baru saja lihat kamu di detik terakhir, dan itu selalu menghasilkan foto-foto yang bagus," kenang Tim Rooke.

Ia mengaku memotret terakhir itu pada ulang tahun Diana yang ke-36, yang sayangnya adalah ulang tahun terakhirnya. Saat itu ia pergi ke Galeri Tate, Inggris, tempat acara yang dihadiri Diana. 

"Gaya para bangsawan muda berfoto sedikit berbeda. Mereka cenderung berbicara dengan orang yang menyapa mereka, tentu saja bagian dari sikap sopan. Namun tetap saja, momen itu layak diabadikan," lanjutnya.

Selain mengenang ciri khas Putri Diana berfoto, Tim Rooke juga mengenangnya sebagai pribadi yang baik. "Ia orang yang sangat hangat," ujarnya. "Ia hebat saat difoto."

Setelah kematian tragis Putri Diana pada 1997, Tim Rooke terus memotret keluarga kerajaan, terutama Pangeran Charles, yang tampaknya juga cukup hebat dalam berpose untuk kamera, tentu dengan cara yang berbeda dari Putri Diana.

"Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun memotret Pangeran Charles, terutama setelah Putri Diana meninggal," imbuh Rooke tentang pewaris takhta Inggris. "Ia benar-benar hebat untuk berfoto bersama. Ia akan mengenakan topi dan melakukan segala macam hal."

NIA PRATIWI

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."