Pentingnya Cuci Kuas Makeup, Cegah Iritasi Kulit dan Infeksi Mata

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi kuas makeup. shutterstock.com

Ilustrasi kuas makeup. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Sama seperti wajah yang dibersihkan dan dirawat setiap hari, alat makeup seperti kuas makeup dan spons juga harus rutin dibersihkan. Sebab, jika kamu abaikan bisa berisiko untuk kesehatan kulit.

Sisa-sisa makeup yang menumpuk pada kuas menjadi kotoran, sehingga bisa memicu jerawat dan infeksi kulit. Terlebih jika Anda menyimpan peralatan rias secara sembarangan bukan pada tempat khusus. 

Berikut ini adalah sejumlah alasan untuk secara rutin membersihkan kuas atau spons, seperti dilansir Boldsky.

1. Pori-pori tersumbat

Saat menggunakan kuas secara terus-menerus, kuas ini akan mengumpulkan sisa riasan, minyak dan kotoran dari kulit Anda, belum lagi kuman-kuman di tempat penyimpanannya. Jika kuas tidak dibersihkan secara teratur, semua kotoran ini nantinya akan menyumbat pori-pori sehingga menyebabkan jerawat.

2. Iritasi kulit

Saat kuas makeup mengumpulkan banyak kotoran, kuman dan bakteri di dalamnya juga bisa membuat iritasi kulit. Kemerahan pada kulit dan gatal merupakan masalah yang paling umum ditemui saat alat makeup kotor.

3. Infeksi mata

Salah satu dampak dari penggunaan kuas makeup yang kotor adalah infeksi mata. Kuman dan bakteri dapat masuk ke mata Anda dan menyebabkan mata merah atau yang juga dikenal sebagai konjungtivitis.

4. Hasil makeup tidak sempurna

Kuas atau spons yang kotor dapat membuat garis-garis pada makeup dan mudah luntur. Produk kosmetik  juga tidak akan menempel sempurna pada bulu-bulu kuas.

5. Alat makeup lebih awet

Kebanyakan orang cenderung membuang kuas dan menggantinya dengan yang baru jika kuas makeup sudah terlihat tidak berfungsi. Dengan mencuci kuas sehingga bisa berfungsi kembali seperti sedia kala berarti Anda telah memperpanjang umur kuas.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."