Ciri-ciri Insomnia, Bisa Terbangun Lebih dari 3 Kali saat Tidur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

Ilustrasi tidur. Unsplash.com/Kinga Cichewicz

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Susah tidur di malam hari tak selamanya insomnia. Selama ini beberapa orang menduganya sama, tapi faktanya berbeda. Mari kita simak beda dan ciri-cirinya. 

Secara umum, insomnia bisa terjadi karena dua penyebab. Pertama, insomnia akut yang bisa terjadi hanya satu malam atau berminggu-minggu. Biasanya hal ini terkait dengan peristiwa yang menyebabkan stres akut seperti kematian orang terdekat.

Kedua, insomnia kronis. Masalah tidur yang lebih serius ini terjadi ketika Anda merasakan gangguan tidur setidaknya selama tiga malam setiap minggunya dan berlangsung selama tiga bulan.

Ada beberapa ciri-ciri insomnia yang perlu Anda ketahui mengutip laman Sehatq

- Sulit tertidur
- Terbangun di malam hari dan sulit kembali tidur
- Kelelahan dan tidak berenergi
- Tidak bisa menjalankan fungsi kognitif seperti mengingat dan berkonsentrasi
- Masalah mood atau suasana hati
- Tidak maksimal saat di kantor atau sekolah

Tidak selamanya orang sulit tidur malam berarti insomnia. Terkadang susah tidur terjadi hanya karena suasana yang tidak kondusif. Contohnya masih ada cahaya lampu, kamar yang gerah, hingga melihat ponsel atau televisi sebelum tidur.

Orang yang mengalami insomnia biasanya perlu waktu lebih dari 30 menit untuk terlelap dan bisa terbangun lebih dari 3 kali dalam semalam. Kondisi seperti itu berlangsung lebih dari 3 kali per pekan dan selama 3 minggu berturut-turut.

Apabila susah tidur malam hanya berlangsung sesaat, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Cukup ketahui penyebabnya dan berupayalah mengubahnya. Namun jika yang terjadi adalah susah tidur malam dalam jangka waktu lebih panjang, segera konsultasikan kepada dokter.


Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."