Cara Bermaaf-maafan saat Lebaran di Masa Pandemi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

Ilustrasi silaturahmi Idul Fitri di tengah pandemi virus Corona. Shutterstock

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Idul Fitri 2020 ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pandemi virus corona baru atau Covid-19 turut mengubah sejumlah tradisi saat merayakan Lebaran seperti cara bermaaf-maafan. Disarankan kita tidak bersalaman sebagai salah satu langkah mencegah penularan Covid-19.

Tentu ini hal baru bagi kita yang terbiasa berjabat tangan dengan sanak saudara dan mencium tangan orang tua serta para sesepuh. Bagaimana sebaiknya untuk menghindari salaman dengan tepat?

Menurut Psikolog Nuzulia Rahma Tristinarum, kita lebih dahulu menangkupkan kedua tangan di dada ataupun salam namaste, sehingga tidak membuka peluang untuk berjabat tangan namun tetap sopan.

"Namun jika orang lain telanjur lebih dulu meminta salaman, kita juga bisa menolak dengan sopan dengan cara menempelkan kedua tangan kita di dada dan jangan lupa sambil tersenyum," ucap Nuzulia saat dihubungi Tempo pada Rabu, 20 Mei 2020.

Nuzulia melanjutkan cara lainnya adalah bersalaman tanpa bersentuhan dengan cara meletakkan tangan kanan di dada sebelah kiri, sambil menganggukkan kepala dan tersenyum. Pada dasarnya, hal ini lebih mudah karena ada situasi atau kondisi yang sama di mana-mana.

Hal yang penting saat melakukan itu selalu diiringi senyuman dan dengan bahasa yang baik. Secara psikologis orang akan lebih bisa menerima. 

Psikolog Pro Help Center ini juga menyarankan jika ada yang meminta datang ke rumah, maka kita dengan sopan dan bijak mengatakan bahwa sudah kesepakatan keluarga untuk tidak menerima tamu sementara waktu.

"Sampaikan pada mereka bahwa silaturahmi bisa diganti melalui telepon, panggilan video atau aplikasi lainnya jika mereka memang sangat ingin bersilaturahmi," ungkapnya,

Namun sebagai tindakan preventif boleh siapkan sabun cuci tangan dan air, hand sanitizer atau disinfektan di depan rumah. 

"Jadi jika telanjur ada tamu yang datang, boleh dipersilahkan melakukan protokol kesehatan. Siapkan beberapa kursi berjarak di teras rumah sehingga tamu tidak perlu masuk ke dalam rumah," saran Nuzulia.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."