Beda Cara Mencoba Kosmetik kala Pandemi Covid-19

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi perempuan dengan berbagai makeup di hadapannya. shutterstock.com

Ilustrasi perempuan dengan berbagai makeup di hadapannya. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pandemi Covid-19 berdampak hampir di seluruh aktivitas, termasuk dari cara belanja. Kebanyakan dari kita memilih alternatif belanja online untuk mengurangi frekuensi ke luar rumah dan mencegah kerumunan. Lantas bagaimana saat kita ingin mencoba makeup atau kosmetik, sebelum membelinya?

Sebelum pandemi Covid-19, kita sering mengaplikasikan sejumlah tester atau penguji produk kosmetik, seperti alas bedak, bedak, eyeshadow, hingga lipstik di kulit. Hal itu bertujuan untuk mengetes kecocokan produk dengan warna kulit. Namun hal itu sangat berisiko di masa pandemi. Jadi, para pelaku industri kecantikan mengubah cara mencoba produk demi kesehatan dan kenyamanan pelanggan.

"Merek harus berinvestasi lebih banyak untuk menyediakan tester produk berukuran lebih kecil yang disegel. Hal itu diterapkan pada produk apa pun yang mereka ingin jual kepada pelanggan," kata Aishwarya Sawarna Nir, Pendiri Global Beauty Secrets seperti dikutip dari laman Pink Villa pada Senin, 18 Mei 2020.

Solusi di atas juga diamini oleh Manish Chowdhary, salah satu pendiri WOW Skin Science dengan menyediakan tester makeup yang lebih personal.

"Ini membawa tantangan bagi industri kecantikan. Tester seperti krim atau losion tidak akan mungkin seperti yang kita lakukan sebelumnya. Kita harus ekstra hati-hati tentang kebersihan dan memastikan kontaminasi minimal dari penguji," ujarnya.

Manish juga meyakini pembelian produk secara online akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang. Meski begitu, ia tak patah arang untuk menghidupkan jual beli di toko fisik dengan solusi sesuai kondisi pandemi. 

"Kemungkinan besar perusahaan harus bekerja keras pada strategi monodosis untuk membiarkan konsumen menguji krim dan produk hi-touch lainnya," ungkap Manish.

Sementara itu, Megha Asher, salah satu pendiri Juicy Chemistry, mengusulkan tester kosmetik mengggunakan wadah sekali pakai seperti sendok atau dalam bentuk obat tetes. Tujuannya benar-benar mengurangi kontak sebanyak mungkin.

Tiga ahli kecantikan di atas juga sepakat New Normal atau kebiasaan baru akibat pandemi juga berlaku di toko kosmetik. Contohya pemakaian masker dan sarung tangan para penjual, adanya tanda jaga jarak saat berinteraksi dan antre saat membayar di kasir hingga penyediaan hand sanitizer.

Selain itu, para preretail juga rutin menyemprotkan disinfektan area toko, termasuk rak yang memajang produk makeup serta mengecek kesehatan para karyawan.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."