Cara Mencuci Apel yang Tepat, Air Suam-suam Kuku dan Soda Kue

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi apel. Unsplash.com/Aaron Blanco Tejedor

Ilustrasi apel. Unsplash.com/Aaron Blanco Tejedor

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Banyak orang ragu mengonsumsi apel beserta kulitnya. Padahal kulit apel kaya serat, vitamin hingga mineral. Kulit buah ini juga berkhasiat meringankan masalah pernapasan, menurunkan berat badan, hingga mencegah kanker. 

Adanya lapisan lilin dan pestisida yang kerap membuat sejumlah orang makan enggan makan apel beserta kulitnya. 

Faktanya, bahan lilin yang digunakan adalah organik, yakni lilin karnauba dari tanaman palem.  Lapisan lilin ini sudah berstatus food grade, artinya aman digunakan pada bahan makanan sehingga berbeda dengan lilin yang digunakan untuk keperluan industri. Jadi, Anda tak perlu khawatir kalau lapisan lilin pada kulit apel dapat membahayakan kesehatan. 

Anda bisa menghilangkan lapisan lilin pada kulit apel dengan cara mencucinya menggunakan air suam-suam kuku. Lalu menggosoknya perlahan dengan sikat gigi berbulu halus. Hindari mencucinya dengan air hangat karena dapat merusak buah apel. 

Sementara itu, pestisida biasanya disemprotkan pada buah apel dari perkebunan nonorganik untuk mencegah hama. Umumnya, ada dua jenis pestisida yang digunakan dan dapat meresap hingga ke dalam kulit apel, yaitu thiabendazole dan phosmet. 

Cara paling efektif untuk menghilangkan pestisida berdasarkan hasil riset adalah mencuci buah apel dengan larutan soda kue atau baking soda.

Melalui penelitian tersebut dikatakan bahwa soda kue dapat mengangkat kandungan thiabendazole sebesar 80 persen dan kandungan phosmet sebanyak 95%. 

Cara mencuci apel dengan larutan soda kue cukup mudah, yaitu cukup campurkan satu sendok teh soda kue dengan air, lalu gunakan untuk mencuci apel. 

Lain ceritanya, jika Anda membeli buah apel organik. Sebab jenis apel tersebut tidak disemprotkan pestisida.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."