Curhat Najwa Shihab Cat Rambut Sendiri: Hasilnya Jadi Warna Ijuk

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Pada unggahan foto ini, Najwa Shihab bercerita mewarnai rambut sendiri di rumah. Hasil warnanya tak sesuai dengan gambar yang ada di kotak cat rambut. Foto ini diunggah pada Selasa,14 April 2020. Instagram.com/@najwashihab

Pada unggahan foto ini, Najwa Shihab bercerita mewarnai rambut sendiri di rumah. Hasil warnanya tak sesuai dengan gambar yang ada di kotak cat rambut. Foto ini diunggah pada Selasa,14 April 2020. Instagram.com/@najwashihab

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Usai berbagi foto lawas di masa Sekolah Menengah Atas (SMA), kini Najwa bercerita pengalamannya mewarnai rambut sendiri di rumah. Ia mengunggah foto warna rambutnya yang lebih gelap dari sebelumnya seperti coklat madu. 

"Cat rambut sendiri. Hasilnya jadi warna (sapu) ijuk gini. Lesson learned. Jangan percaya warna gambar di kotak cat rambut karena hasil aslinya beda banget," tulis ibu satu putra itu di Instagram pada Selasa, 14 April 2020.

Curahan hati (curhat) istri Ibrahim Sjarief Assegaf yang kurang puas dengan warna rambut barunya ramai dikomentari warganet. Ada yang menyatakan warnanya pekat, termasuk  Zaskia Adya Mecca. Desainer Didiet Maulana berkomentar pernah mengalami situasi yang sama dengan Najwa. Sementara itu rekan sesama jurnalisnya, Zelda Savitri berusaha menenangkannya. 

"Blom luntur aja kali Na. Harusnya warna apa emang? I think this tone suits u tho... i like!!," Zelda menyemangati putri Quraish Shihab itu.

Najwa pun merespons, @zeld_ung gw cat ulang lagi besok bisa gak ya dung.. Mana besok siaran mata najwa pula."

Zelda pun kembali mengomentari, "Harus ada jeda katanya, Na. Tp ya kalo kepepet mau gimana. Gw pernah sih beda sehari dicat lagi. Persoalannya, ini kan gelap. Jadi kalau lo timpa warna apa pun pasti dia mendem. Oh btw ntar kalau uda pas warnanya, supaya lama-laam ga kuning lo kudu cobain purple shampoo deh. Jd warnanya awet."

Jika Anda berencana mewarnai rambut di rumah seperti Najwa Shihab, simak beberapa tips dari Brad Mondon, penata rambut dan pendiri XMONDO Hair yang berbasis di New York, Amerika Serikat melalui video di YouTube, dikutip Pop Sugar, 8 April 2020. 

1. Jangan mencuci rambut

Menurut Mondo, sebaiknya tidak perlu keramas. Sebab, saat mencuci rambut ada kemungkinan Anda membuat kulit kepala terkelupas. "Ini akan membuat proses mewarnai rambutmu sangat menyakitkan. Jika kamu menggunakan bleachbleach itu akan meresap ke dalam celah-celah kecil di kulit kepalamu, dan itu akan mendesis dan terbakar,” tuturnya.

Jika ingin melakukan bleaching, Mondo menyarankan Anda tidak mencuci rambut selama beberapa hari sehingga ada penumpukan produk yang cukup dan sekresi minyak untuk melindungi kulit kepala Anda.

2. Menyisir rambut dan membaginya empat bagian

Jangan mencoba mewarnai saat rambut dalam kondisi kusut sebab membuat produk tidak teraplikasi secara merata. Usai menyisir, Mondo merekomendasikan untuk membaginya menjadi empat bagian agar lebih mudah.

"Pisahkan rambutmu dari tengah sampai ke tengkuk agar terbagi dua. Lalu naik ke puncak atau titik tertinggi kepala Anda dan membaginya dari atas ke belakang telinga,” ujar ia.

3. Perhatikan pengembang

Tidak semua pengembang, cairan yang Anda campur dengan bleach atau cat rambut untuk mengaktifkan warna, dibuat sama. Komposisi pengembang dan cat rambut atau bleach biasanya berbeda, ada yang 10, 20, 30, atau 40.

Mondo menjelaskan bahwa pengembang 10 volume biasanya digunakan untuk mereka yang mencoba menggelapkan rambut mereka secara permanen karena tidak memiliki efek pencerah.

Adapun voume 20 membantu menggelapkan atau mengangkat warna rambut dan menutupi uban. Sementara itu, volume 30 dan 40 dapat mencerahkan rambut gelap secara alami beberapa tingkat. Idealnya jika Anda belum pernah mencerahkan rambut, Anda tidak boleh menggunakan volume lebih dari 30. 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."