10 Etika Percakapan di Grup WA dan Media Sosial Saat Wabah Corona

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic

Ilustrasi pengguna WhatsApp. Reuters/Dado Ruvic

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wabah corona membuat orang ingin selalu mengetahui informasi terbaru. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai sumber, salah satunya percakapan di grup WA atau whatsapp.

Dari percakapan di grup WA tersebut, seseorang bisa mengetahui informasi berupa teks sampai audio visual tentang segala sesuatu terkait virus corona. Hanya saja, ada berbagai konten justru membuat cemas, menyinggung perasaan, atau memicu keributan antar-personal.

Pengamat media sosial dari Komunikonten, Hariqo berbagi tips etika dalam menjalin percakapan via grup WA ataupun kelompok percakapan online lainnya di masa wabah corona seperti ini. Jangan memperkeruh keadaan dan buatlah ruang percakapan grup menjadi lebih nyaman serta tidak menimbulkan konflik.

Berikut sepuluh saran yang diberikan Hariqo seperti dikutip dari siaran persnya:

  1. Empati
    Tanamkan empati sebelum mengunggah konten tertentu di grup WA karena kita tidak tahu apakah grup tersebut ada anggota yang dalam status Orang Dalam Pengawasan (ODP), positif terinfeksi COVID-19, atau mereka yang keluarganya meninggal karena corona. Sebaiknya kurangi bercanda dan berpikir ulang sebelum mengirim pesan.

  2. Jangan menyebar hoax
    Jangan mengirimkan atau meneruskan informasi yang keliru tentang corona. Pastikan konten yang dikirim bermula dari sumber yang jelas dan sahih.

  3. Tidak mencetak layar percakapan atau screenshot
    Pelajari pasal 26 ayat 1 Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal itu berbunyi, "Kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundangundangan, penggunaan setiap informasi melalui
    media elektronik yang menyangkut data pribadi seseorang harus dilakukan atas persetujuan orang yang bersangkutan."

  4. Waspada dengan nomor tak dikenal
    Hati-hati dengan nomor asing yang tidak mencantumkan nama dan tanpa foto profil. Segera tanya atau telepon orang tersebut. Jika tidak merespons, lekas keluarkan dari grup.

  5. Jangan asal unggah konten
    Tidak menyebar foto, video, dan konten lainnya dalam jumlah banyak, kecuali ada permintaan dari anggota. Tidak mengirim banyak tautan berita yang isinya sama.

  6. Hati-hati pakai emoji
    Hindari dalam menggunakan emoticon atau emoji dalam informasi kematian, kecelakaan, bencana alam, atau kabar duka lainnya, baik bagi pengirim pesan maupun yang merespons.

  7. Tidak boleh melecehkan SARA
    Jangan melecehkan; menghina suku, agama, ras, dan golongan tertentu; serta membuat fitnah. Hindari penggunaan istilah, seperti kampret, kadrun, cebong, dan lainnya.

  8. Ingatkan anggota
    Jangan ragu untuk mengingatkan atau menegur anggota yang menyebarkan informasi hoax. Hentikan di grup Anda sebelum menyebar lebih jauh.

  9. Berbagi informasi yang tepat
    Sampaikan jika ada informasi penting terkait wabah corona dari situs resmi dan media kredibel. Utamakan menyebar pendapat dari ahli kesehatan masyarakat, ahli epidemiologi, dokter, psikiater, perawat, psikolog, media-media yang kredibel serta situs-situs resmi tentang corona.

  10. Mengecek informasi
    Tidak semua pesan mengenai wabah dan virus corona akurat. Cek dulu di mesin pencari dan media sosial, bertanyalah kepada sekurangan 3 sampai 4 orang atau hubungi pemeriksa fakta di nomor resmi Masyarakat Anti-fitnah Indonesia atau Mafindo melalui whatsapp +62 859-2160-0500.
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."