Glenn Fredly Meninggal, Sri Mulyani: Saya Kehilangan Teman

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan ungkapan duka untuk Glenn Fredly melalui Instagram-nya, Rabu 8 April 2020. Instagram.com/@smindrawati

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan ungkapan duka untuk Glenn Fredly melalui Instagram-nya, Rabu 8 April 2020. Instagram.com/@smindrawati

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani, ikut berduka atas wafatnya Glenn Fredly pada Rabu, 8 April 2020. Di matanya, Glenn merupakan sosok yang berkontribusi besar dalam industri musik Indonesia.  

Sri mengenang pertemuannya dengan Glenn Fredly di acara kementerian yang dipimpinnya. "Saya kehilangan seorang teman yang memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap berkembangnya industri musik dan kesejahteraan para musisi serta seniman Indonesia," tulisnya dalam akun Instagram pada Rabu, 8 April 2020.

Tak hanya ungkapan duka cita, Sri Mulyani juga mengisahkan beberapa potongan interaksi Glenn Fredly dengannya. Salah satu yang ia unggah saat Glenn Fredly memeriahkan revitalisasi kawasan Blok M atau M Bloc Space menjadi kawasan kreatif untuk para artis muda.

Bagi Sri Mulyani, kepedulian Glenn menjadi warisan abadi bagi dunia seni musik Indonesia. "Selamat tinggal Glenn Fredly, kepedulianmu adalah warisan abadi bagi dunia seni musik Indonesia. Selamat jalan ke peristirahatan terakhir, Glenn Fredly. Semoga engkau mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa," jelasnyanya.

Perempuan kelahiran 26 Agustus 1962 ini juga menyampaikan salam dan peluk duka terdalam teruntuk sang istri, Mutia Ayu dan putri tercinta, Gewa Atlana Syamayim Latuihamallo. "Ayahmu adalah sosok yang sangat membanggakan. Indonesia, kami semua kehilangan Glenn Fredly," ungkapnya mengakhiri ucapan duka.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."