Dokter Mata Sarankan Jarak dan Durasi Anak Belajar dengan Gawai

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

Ilustrasi anak dan orang tua bermain gadget. itechgadget.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Selama belajar di rumah saja, orang tua juga harus memperhatikan kesehatan mata anak saat belajar secara online atau daring dengan gawai, seperti laptop atau ponsel. Sebab menatap layar komputer atau ponsel dalam waktu lama bisa menyebabkan tekanan pada sistem visual sehingga memicu mata kering, mata gatal, mata lelah, sakit kepala, mata merah atau masalah mata lainnya. 

"Mata lelah tidak hanya karena gawai tapi juga karena melihat terlalu dekat, misal membaca buku dan gawai, untuk itu mata kita jadi kering karena jarang berkedip karena harus fokus," ungkap Dokter Spesialis Mata Zoraya Ariefia Feranthy dalam Live Instagram Mommies Daily, Rabu, 8 April 2020.

Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan mata saat belajar terus-menerus dengan gawai? Dokter mata yang berpraktik di Rumah Sakit Puri Kasih Pondok Labu itu meluangkan waktu istirahat dari gawai atau rehat usai menuntaskan satu level game online.

"Gunakan waktu kurang lebih 20 detik istirahat melihat yang jauh, objek di atas 6 meter. Mata jangan diforsir, biarkan istirahat dulu bisa lihat ke luar teras atau ke atas, pagar rumah orang dan lain-lain," jelasnya.

Menurut Zoraya, tak ada waktu ideal seberapa lama anak menggunakan gawai, ia lebih mengembalikan sesuai kebutuhan. 

Selain mengistirahatkan mata, jarak anak dengan gawai juga wajib diperhatikan oleh orang tua. Disarankan minimal berjarak 40 cm atau sepanjang lengan anak dari gawai.

"Selain sering berkedip, tingkat cahaya di gawai juga disesuaikan jangan terlalu terang atau menatap layar gawai di ruangan yang gelap atau tidak cukup pencahayaan," tandasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."