Pandemi Corona, Redakan Cemas dengan Latihan Hening Serentak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi meditasi atau mencari keheningan. shutterstock.com

Ilustrasi meditasi atau mencari keheningan. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Sejak diumumkan kasus pertama virus corona baru atau COVID-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020, grafik penularannya terus meningkat. Hingga Senin, 23 Maret 2020, jumlah kasus positif COVID-19 mencapai 579 orang, 30 orang sembuh, 49 orang meninggal. Tak dipungkiri saat mengikuti perkembangan COVID-19 ada kekhawatiran menggelayut di pikiran. 

Hal itu diamini Pakar Emotional Healing Adjie Santosoputro saat dihubungi Tempo.co, Senin 23 Maret 2020. Menurut ia, kondisi penularan COVID-19 yang cepat telah membuat kita cemas, termasuk dirinya sendiri.

"Banyak yang menanyakan pada saya bagaimana berdamai dengan rasa cemas, termasuk teman-teman yang memiliki gangguan kecemasan sehingga merasakan efek berlebihan efek virus corona," ucap Adjie yang juga mempelajari teknik mindfulness atau berpikir secara sadar ini.

Beberapa waktu lalu, dikatakan Adjie, ia sempat membuat tulisan di Twitter tentang latihan menyadari napas dan mengajak banyak orang untuk meluangkan waktu melakukannya.

"Berangkat dari situlah karena banyak yang membagikan sampai belasan ribu, mulai hari ini (senin) saya mengajak berlatih hening serentak lewat laman Instagram," ucap Adjie.

Adjie mengungkapkan wajar jika dalam situasi sekarang isi pikiran akan mengantisipasi ke masa depan, demikian juga dengan memikirkan masa lalu kenapa begini kenapa begitu. "Hal itu menjadi kerja pikiran, kalau kita terjerat oleh pikiran maka akan muncul kecemasan, ketakutan, dan kepanikan yang tidak terkendali," ungkapnya.

Dengan praktik hening serentak, Adjie meyakini setidaknya bisa membantu mengendurkan jeratan pikiran, melatih perhatian, menyadari napas dan tubuh yang semoga bisa membantu meredakan kecemasan kita semua.

"Kita belajar istirahat dan belajar mengendalikan untuk melawan kecemasan. Yang kita lakukan hanya hening, duduk, diam dan istirahat. Kondisi yang nantinya akan lebih bisa menerima kenyataan apa pun dan akan membuat kita tenang dan bisa berpikir jernih," lanjutnya.

Menurut Adjie ini salah satu cara yang ia tawarkan untuk redakan kecemasan di situasi ini. Bila rutin dilakukan akan memberi pemahaman awal dan membantu kita semua menjaga kesehatan mental. "Saya juga berharap semoga bisa membantu meredakan cemas, ketakutan dan kepanikan," tuturnya.

Adjie mengajak kita membuat aksi hening serentak setiap harinya untuk kebaikan diri dan saling menguatkan. Aksi bisa dimulai pukul 21.00 selama 20 menit atau waktu yang nyaman untuk Anda, selama 10 menit tak masalah. Untuk teman-teman yang masih bekerja untuk melayani masyarakat, bisa lakukan hening serentak ini saat istirahat. Mari bersatu padu dan semangat melawan COVID-19.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."