Dianjurkan Tak Pakai Cincin dan Jam Tangan saat Cuci Tangan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

Ilustrasi cuci tangan. pixabay.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Cuci tangan salah satu kebiasaan sehat yang dianjurkan pakar kesehatan dan World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia selama wabah virus corona baru atau COVID-19. Tindakan tersebut dapat membunuh virus maupun bakteri penyebab penyakit. Tapi langkah tersebut dapat berhasil jika dilakukan dengan cara yang tepat. Salah satunya melepaskan perhiasan dan jam tangan.

Apa alasannya? Menurut studi Georgia State University pada 2018 ditemukan bahwa bagian tangan dengan perhiasan dan jam tangan justru menjadi sarang kuman. “Karena area tersebut terkena sabun dan air, sehingga bakteri lebih mudah berkembang,” tutur peneliti seperti dilansir dari situs Insider.

Para peneliti juga membandingkan orang yang mencuci tangan memakai perhiasan dan jam tangan dengan yang melepasnya. Hasilnya, yang mencuci tangan dengan perhiasan dan jam tangan memang membunuh lebih sedikit bakteri dibandingkan mereka yang tidak.

Kejadian serupa juga terjadi saat menggunakan hand sanitizer. Melansir dari situs Huffpost, studi pada 2003 menemukan bahwa orang yang menggunakan hand sanitizer saat memakai perhiasan dan jam tangan lebih sulit menjangkau seluruh bakteri.

Untuk menyiasati agar tangan bersih Anda tidak terkontaminasi dengan cincin atau jam tangan. Pastikan membersihkan secara berkala. Di situasi wabah seperti ini, Profesor dari departemen pelayanan kesehatan darurat di University of Maryland Baltimore County, Lucy Wilson, mengimbau menggunakan disinfektan ketika membersihkan. Caranya menggunakan air hangat dan digosok sabun atau cairan khusus.

“Jika Anda tidak melakukan hal tersebut, sebaiknya jangan gunakan perhiasan dan jam tangan,” sarannya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | INSIDER | HUFFPOST

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."