Demi Anak, Donita Tak Pakai Busana Berpayet dan Manik-manik

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Donita saat ditemui di acara Fashion Rhapsody tema Harmoni Bumi di Jakarta, Rabu 26 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

Donita saat ditemui di acara Fashion Rhapsody tema Harmoni Bumi di Jakarta, Rabu 26 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Donita mantap berjilbab pada Mei 2019. Ia membagikan kabar hijrahnya lewat unggahan di Instagram dengan mengunggah foto berbusana gelap dan kerudung motif abstrak warna pastel. Ia menuliskan keterangan di kolom foto, "Bismillah."

Sejak memutuskan berjilbab, perempuan kelahiran 14 Februari 1989 ini terus memperkaya diri dengan ilmu agama di tengah kekhawatiran yang sempat melanda. 

"Paling sedih kalau sudah dikait-kaitkan dan menyalahkan hijabnya. Hal itulah yang sempat membuat deg-degan waktu awal mau berhijab," ucap Donita saat ditemui di acara Fashion Rhapsody 2020 di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2020.

Donita mengaku terus memperbaiki penampilan jilbabnya dari hari ke hari. Dalam berpenampilan, pemilik nama lengkap Noni Annisa Ramadhani ini tak selalu mengikuti tren fashion muslim

"Kalau aku tidak terlalu mengikuti model tertentu, ya sudah aku pakai yang memang ada saja tidak terlalu mengikuti tren yang terus berubah. Intinya aku kembali ke rasa nyaman dulu, yah kalau ngikutin beberapa masih bisa," ucap pemain sinetron Cinta Fitri ini.

Saat memilih busana, ibu dari Athariz Alfarizqi Svarga Nugroho dan Parvaiz Farezel Shaquil Nugroho ini mengutamakan nyaman dipakai, ringkas, dan tidak butuh waktu lama.

"Alasannya karena aku ada dua anak yang masih kecil-kecil jadi cukup pilih padu padan hijab yang simpel saja. Sebisa mungkin cari yang tidak ribet, ibu menyusui friendly, dan tidak ada detail payet atau manik-manik yang bisa bikin gores ke kulit anak," pungkasnya.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."