Peserta Pembukaan London Fashion Week Wajib Bawa 2 Aksesori Ini

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi wanita memakai masker. shutterstock.com

Ilustrasi wanita memakai masker. shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Wabah virus corona baru atau COVID-19 yang tengah melanda dunia sejak awal 2020 berdampak pada aturan bagi peserta dan pengunjung pembukaan London Fashion Week 2020. Cairan pembersih tangan atau hand sanitizer dan masker jadi aksesori wajib di tengah kekhawatiran penyebaran virus corona.

Dua benda itu digunakan oleh hampir seluruh peserta dan pengunjung di pembukaan perhelatan mode bergengsi itu. Para pecinta mode, yang antre untuk menonton pagelaran busana, mengenakan masker dengan aneka motif dan warna. Baik para pembeli, perancang, siswa sekolah mode, serta influencer dari media sosial, datang ke perhelatan tersebut dengan rasa cemas akan penyebaran virus corona.

Kepala Eksekutif British Fashion Council, Caroline Rush, mengatakan jumlah peserta tahun ini mengalami penurunan karena virus corona. Ia menyebutkan dampak dari wabah tersebut adanya penutupan jaringan transportasi dan pabrik-pabrik di Cina.

Rush menambahkan bahwa pihaknya menyediakan dispenser cairan pembersih tangan di setiap tempat dan menganjurkan untuk sering mencuci tangan guna mencegah penyebaran virus corona. "Higienis adalah prioritas di sini," kata Rush kepada Reuters.

Agenda pagelaran busana London Fashion Week diawali oleh desainer asal Cina, Yuhan Wang, yang mengaku telah mengatasi kesulitan yang ditimbulkan oleh wabah virus corona. Wang, yang terkenal dengan gaya desain feminin, mengatakan pengiriman barang yang tertunda akibat virus corona telah mempengaruhi beberapa kreasinya, sehingga koleksi yang ditampilkan tidak persis seperti yang ia bayangkan.
 
Panitia London Fashion Week memastikan bahwa jurnalis, pembeli, dan influencer media sosial asal Cina yang tidak dapat hadir, masih dapat bergabung dengan mempromosikan konten dan mendorong percakapan di media sosial Weibo dan WeChat serta platform lainnya, ujar Rush.
 
Menurut Bain & Company jumlah pengunjung asal Cina bisa mengakibatkan kemunduran besar bagi merek mode mewah. Maklum, para sosialita negara itu menyumbang sepertiga dari penjualan global fashion mewah pada 2018.
Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."