2 Kiat Bugar Marsha Timothy, Sederhana dan Manjur

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Aktris Marsha Timothy saat ditemui dalam konferensi pers pementasan teater 'Bunga Penutup Abad' di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, 31 Oktober 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

Aktris Marsha Timothy saat ditemui dalam konferensi pers pementasan teater 'Bunga Penutup Abad' di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, 31 Oktober 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Aktris Marsha Timothy mengatakan tidak menjalani diet khusus untuk menjaga kebugaran. Hanya saja, dia melakukan dua hal agar tubuh tetap sehat dan segar.

Dua hal itu adalah giat berolahraga dan tak makan malam. Marsha Timothy mengatakan selalu menyempatkan diri untuk berolahraga, mulai dari joging sampai pilates. "Kalau tidak bisa setiap hari, minimal seminggu sekali tergantung jadwal. Kadang ada kelas, ada juga private," ucap Marsha saat promo film Toko Barang Mantan di kantor Tempo, Rabu, 5 Februari 2020.

Perempuan 41 tahun itu mengatakan olahraga pilates bermanfaat menjaga bentuk tubuhnya. Baik pula untuk memperbaiki postur tubuh, membentuk tulang, dan pemanasan yang nyaman. "Jadi lebih bagus untuk postur tubuh aku. Ada beberapa bagian tubuh yang tidak balance, misalkan kalau bagian pinggul agak naik, jadi seimbang," ucap dia.

Marsha Timothy saat berkunjung ke Kantor Tempo, di Jakarta, 5 Februari 2020. TEMPO/Fardi Bestari

Ihwal diet, Marsha Timothy mengatakan dia pantang makan setelah pukul 18.00. "Tidak ada diet khusus, tapi memang sudah lama stop makan malam di atas jam 6 sore," ucap Marsha. Yang dilakukan ini bisa dibilang sebagai puasa intermiten atau makan terbatas waktu. Beberapa orang menyebutnya sebagai diet 8 jam.

Mengutip laman Livestrong, tidak makan setelah pukul 18.00 lebih efektif menurunkan berat badan daripada diet rendah kalori setiap hari. Kondisi ini memaksa diri untuk makan lebih awal di siang hari dan otomatis membuat Anda makan lebih sedikit kalori setiap hari dan jauh lebih mudah melakukannya ketimbang meniatkan diri untuk diet.

Hanya saja, mereka yang bekerja lembur mungkin kesulitan menerapkan puasa intermiten mulai pukul 18.00 sampai esok pagi karena memiliki kebutuhan energi yang berbeda.

EKA WAHYU PRAMITA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."