4 Cara Perawatan Rambut Rontok Usai Melahirkan

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi rambut rontok. Blic.rs

Ilustrasi rambut rontok. Blic.rs

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Rambut rontok salah satu masalah tampilan yang menghampiri perempuan. Termasuk ibu yang memberikan Air Susu Ibu atau ASI eksklusif. Rambut rontok dialami oleh nyaris semua ibu menyusui di dunia. Kondisi ini biasanya terjadi ketika bayi Anda berusia tiga bulan, dan dapat berlangsung dalam hitungan minggu hingga berbulan-bulan.

Dalam dunia medis, rambut rontok saat menyusui sering disebut sebagai pospartum hair loss alias rambut rontok pascamelahirkan. Artinya, menyusui atau tidak, setiap ibu yang baru saja melahirkan akan mengalami kerontokan rambut yang signifikan.

Secara garis besar, penyebab rambut rontok saat menyusui adalah faktor hormonal. Ya, perubahan kadar hormon yang sangat drastis saat Anda hamil dan pascamelahirkan sangat ekstrem sehingga mengakibatkan beberapa perubahan pada kondisi tubuh secara keseluruhan, termasuk rambut rontok. 

Rambut sebetulnya mengalami kerontokan setiap hari dan itu adalah hal yang normal. Hanya saja, kerontokan rambut ini seperti berhenti selama Anda hamil. Sebaliknya, rambut Anda akan terus tumbuh selama mengandung. Apalagi, konsumsi suplemen kehamilan juga disebut-sebut memengaruhi kualitas rambut Anda sehingga menjadi lebih sehat, lebat, dan berkilau dari biasanya.

Setelah melahirkan, hormon Anda akan perlahan kembali ke level normal. Perubahan ini menyebabkan fase rambut rontok akan kembali atau dalam dunia medis disebut juga telogen effluvium.

Ingat, ada rambut yang seharusnya rontok setiap hari, tapi tertahan oleh hormon kehamilan. Rambut inilah yang kemudian akan rontok secara bersamaan ketika hormon kehamilan sudah benar-benar menghilang dari tubuh Anda, yakni sekitar tiga bulan setelah melahirkan.

Tak heran, banyak ibu yang mengeluhkan rambut mereka banyak rontok dalam kurun waktu tersebut. Mengingat tiga bulan bukanlah jeda waktu yang sebentar, wajar bila banyak ibu mengira rambut rontok saat menyusui ini dipengaruhi oleh kegiatan tersebut, padahal bukan.

Rambut rontok saat menyusui adalah proses alami yang tidak bisa Anda cegah. Apalagi, Anda memang tidak bisa melakukan apa-apa untuk mengurangi jumlah rambut yang rontok pada fase ‘kerontokan rapel’ ini.

Jika rambut rontok saat menyusui tidak mengganggu aktivitas atau penampilan Anda secara keseluruhan, kondisi ini tidak memerlukan perawatan apa pun. Namun, ada beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat rambut terlihat lebih penuh meski tengah mengalami kerontokan. 

Berikut sejumlah cara yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi kerontokan saat menyusui

1. Perhatikan pola makan

Pola makan sehat berimbas pada banyak hal dalam tubuh ibu menyusui, salah satunya dalam hal kesehatan rambut. Makanan yang digadang-gadang dapat meningkatkan kesehatan rambut adalah sayuran berdaun hijau (karena kaya akan zat besi dan vitamin C), ubi dan wortel (beta karoten), telur (vitamin D), dan ikan (omega-3 dan magnesium).

2. Minum vitamin

Sama seperti ketika hamil, minum vitamin dan suplemen juga bisa meningkatkan kesehatan rambut. Anda pun bisa minum vitamin yang diresepkan dokter selama kehamilan, yang bukan hanya dapat membantu meringankan rambut rontok saat menyusui, namun juga dapat meningkatkan kualitas ASI Anda.

3. Gunakan sampo khusus

Untuk menghasilkan efek rambut yang mengembang, Anda bisa menggunakan sampo yang menambah volume rambut. Anda juga sebaiknya memilih conditioner dengan efek serupa untuk menghindari rambut cepat lepek dan terlihat tipis.

4. Penataan rambut sederhana

Lupakan pemakaian alat yang mengandung panas, seperti hair dryer, catok, atau pengeriting, selama rambut Anda rontok. Jika Anda ingin mengeringkan rambut dengan cepat, gunakan kipas angin.

Perhatikan juga cara menyisir selama rambut rontok saat menyusui. Sisir rambut dengan perlahan agar tidak kusut dan rontok terlalu banyak. Bila perlu, jangan sering-sering menyisir rambut.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."