Batas Selisih Obesitas yang Masuk Kategori Bahaya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Rini Kustiani

google-image
Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images

Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Obesitas atau kegemukan merupakan salah satu ancaman kesehatan yang mengemuka pada masa ini. Dokter spesialis bedah dari Siloam Hospital Kebon Jeruk, Wifanto Saditya Jeo mengatakan generasi milenial rentan mengalami obesitas.

"Kaum milenial cenderung mengalami obesitas karena kurang gerak dan gaya hidup tidak sehat," ujar Wifanto di Jakarta, Kamis 30 Januari 2020. Generasi milenial adalah mereka yang lahir pada tahun 1981 sampai 1994 atau kini berusia 26 sampai 39 tahun.

Wifanto menjelaskan angka selisih obesitas masuk kategori berbahaya jika sudah mencapai lebih dari 30 kilogram dari berat badan ideal untuk perempuan, dan 40 kilogram dari berat badan ideal laki-laki. Apabila selisih obesitas telah melewati angka tadi akan mempengaruhi fungsi beberapa organ tubuh dan berisiko menderita komplikasi.

Dia mengatakan, risiko komplikasi obesitas antara lain, penyakit paru-paru, kolesterol tinggi, stroke, diabetes tipe 2, sesak napas, varises, penyakit batu empedu, disfungsi ereksi, dan lainnya. "Obesitas juga menyebabkan sakit sendi, kanker usus, kanker serviks, kanker payudara hingga serangan jantung," ujar dia.

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock

Hasil Riset Kesehatan Dasar atau Riskesdas pada 2018 menunjukkan 21,8 persen orang dewasa menderita kegemukan. Persentase ini naik dua kali lipat dari hasil Riskesdas pada 2013 yang menunjukkan kasus obesitas pada orang dewasa sebesar 14,8 persen.

Naiknya persentase penderita obesitas, Wifanto melanjutkan, menunjukkan kondisi ini harus ditangani serius, mulai dari penerapan pola makan, obat-obatan, aktivitas fisik. Bahkan hingga perlu tindakan pembedahan jika tak dapat ditangani melalui usaha non-invansif.

Upaya pembedahan dilakukan kepada pasien obesitas ekstrem. Bedah tersebut bekerja dengan dua cara, yakni pembedahan yang membatasi jumlah asupan makanan dengan mengurangi ukuran lambung dan pembatasan penyerapan makanan dalam saluran usus dengan cara memotong atau bypass sebagian usus kecil.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."