Minum Teh Usai Makan Berisiko Kekurangan Zat Besi, Cek Faktanya

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com

Ilustrasi minum teh. Shutterstock.com

IKLAN

Mengkonsumsi berbagai jenis minuman tersebut saat makan dapat mengikat zat besi sebelum sempat diserap oleh tubuh. Akibatnya, gizi yang Anda dapatkan dari makanan yang Anda makan pun menjadi sia-sia. Kondisi ini berlaku baik pada pria maupun wanita.

Akan tetapi, tidak semua orang akan langsung mengalami kekurangan zat besi akibat minum teh saat makan. Terlebih jika Anda adalah penikmat daging merah, ikan, dan daging unggas. Pasalnya, ketiga jenis protein hewani tersebut dapat membantu mengatasi hambatan penyerapan zat besi.

Kendati demikian, risiko tersebut tetap ada, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat kekurangan zat besi. Tak hanya itu, perempuan yang sedang menstruasi, kelompok vegan dan vegetarian juga disarankan untuk tidak melanjutkan kebiasaan makan sambil minum teh.

Zat besi merupakan salah satu jenis mineral penting yang memiliki peran mengangkut oksigen dalam darah. Jika tubuh kekurangan zat besi maka dapat menyebabkan kelelahan dan penurunan kekebalan tubuh.

Wanita lebih banyak membutuhkan zat besi dibandingkan pria. Jika pria membutuhkan sekitar 8 miligram zat besi per hari, maka wanita membutuhkan sekitar 18 miligram per hari. Wanita butuh lebih banyak zat besi lantaran kaum hawa berisiko kehilangan zat besi saat menstruasi.

Alasan berikutnya Anda tidak dianjurkan minum teh saat makan adalah dapat berisiko mengurangi ketersediaan katekin dalam tubuh. Katekin adalah senyawa yang dihasilkan oleh tumbuhan, termasuk teh, yang berperan penting dalam berbagai fungsi fisiologis tubuh.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."