Alasan Tina Talisa Adakan Periksa Gigi Gratis Bagi Disabilitas

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Founder Klinik Klinikoo Tina Talisa saat ditemui di Jakarta, Rabu 3 Desember 2019 membuka layanan periksa gigi gratis untuk kelompok Disabilitas. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

Founder Klinik Klinikoo Tina Talisa saat ditemui di Jakarta, Rabu 3 Desember 2019 membuka layanan periksa gigi gratis untuk kelompok Disabilitas. TEMPO/ Eka Wahyu Pramita

IKLAN

CANTIKA.COM, JAKARTA - Banyak jalan melakukan sesuatu yang berarti bagi teman-teman disabilitas. Tak harus selalu besar dimulai dari apa yang bisa kita lakukan. Contohnya Tina Talisa yang kini membuka klinik gigi memberikan pelayanan periksa gigi gratis untuk teman-teman disabilitas sejak 4-6 Desember 2019 di Stasiun MRT Jakarta Bundaran Hotel Indonesia dalam rangka Hari Disabilitas Internasional setiap 3 Desember.

Tina mengatakan sebelumya pernah bekerja sama untuk periksa gigi gratis untuk masyarakat di Stasiun MRT Jakarta saat Bulan Gigi Nasional beberapa waktu lalu.

"Lalu pas momen hari disabilitas kenapa enggak kok kami bikin lagi khusus untuk mereka, terlebih kan akses untuk mereka menuju ke sini juga mudah. Akhirnya disambut baik usulan kami untuk buka layanan periksa gigi gratis," papar Tina saat ditemui di Jakarta, Rabu 4 Desember 2019.

Tina beralasan, jika menurut Data Riskesdas sebanyak 57 persen orang punya masalah pada gigi dan mulut mereka, termasuk juga teman-teman disabilitas. Lalu, ada juga permintaan dari publik terkait pelayanan yang bisa diakses oleh teman-teman disabilitas.

Tina yang berlatar belakang Sarjana Kedokteran Gigi dan pendiri Klinik Klinikoo mengajak semua unsur terkait, seperti Dinas Kesehatan Jakarta, MRT Jakarta, dan Thisable Enterprise dalam acara tersebut.

Tentu saja pengalaman melayani teman-teman disabilitas berbeda, termasuk soal bagaimana membangun komunikasi. "Kita memerlukan effort lebih ketika mendampingi mereka termasuk saat melakukan pemeriksaan, benar-benar harus mengetahui apa yang menjadi keluhan mereka," lanjut mantan pembaca berita ini.

Namun, baginya hal itu bukan masalah yang berarti sebab dengan cara tersebut ia merasa berbuat sesuatu untuk teman-teman disabilitas. "Hal inilah yang bisa kami lakukan sesuai bidang kami dan bagi teman-teman yang juga berbuat untuk bidang masing-masing," ucap perempuan yang memilih pensiun dari dunia jurnalis pada pertengahan 2014.

Ke depannya, perempuan kelahiran Desember 1979 ini juga mengajak para pemangku kepentingan untuk berpikir pada kebutuhan teman-teman disabilitas. Sebab kata Tina, mereka sama seperti kita, keterbatasan bukan alasan tidak bisa melakukan apa yang bisa kita lakukan.

"Bagaimana kesiapan kita untuk inklusi dan setara dengan tidak lagi memandang bahwa kelompok disabilitas tidak beruntung, padahal kan sama seperti kita dengan segala keunikan mereka," imbuh perempuan yang mantap berhijab sejak 21 Mei 2018.

Harapan Tina, kita semua berkomitmen pada kebutuhan soal disabilitas jangan lagi berpikir dan bertindak diskriminatif, ubah cara pandang dulu agar bisa menerima perbedaan.

"Mereka semua punya kemampuan dan kita bisa mendampingi sesuai dengan passion mereka. Ya kita bisa mulai dari diri sendiri dengan segala kondisi yang kita punya," pungkas Tina Talisa.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."