Tips Orang Tua di Perkotaaan Tetap Bisa Mendongeng untuk Anak

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi orang tua mendongeng. goodnet.org

Ilustrasi orang tua mendongeng. goodnet.org

IKLAN

CANTIKA.COM, JakartaMendongeng salah satu stimulasi dalam tumbuh kembang anak. Sebab di aktivitas ini semua bagian otak anak merespons cerita yang dia dengar. Ada pula sentuhan yang bisa diciptakan orang tua untuk memperkuat bonding. Orang tua perlu mengingat juga, mendongeng itu dua arah, anak boleh bercerita apapun yang mereka inginkan. Mendongeng juga tidak terikat oleh waktu dan pakem harus berada di satu tempat.

“Mendongeng itu menciptakan pengalaman bersama. Bukan cuma orang tua yang bercerita. Kalau anak mau bercerita, orang tua berperan mengarahkan dan memfasilitasi, serta mendorong imajinasi anak. Mendongeng itu juga tidak harus menyelesaikan satu cerita pada satu waktu. Jadi, bebaskan imajinasi orang tua dan anak, serta jangan dipaksakan,” kata Kak Aio pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia saat ditemui di acara peluncuran Nivea #SentuhanIbu World of Imagination di Jakarta Pusat, Rabu 13 November 2019.

Bagi orang tua di perkotaan atau urban yang keduanya bekerja di luar rumah, Kak Aio tetap menyarankan ayah atau ibu tetap meluangkan waktu mendongeng, meskipun support system di rumah diperbolehkan membantu.

Mochamad Ariyo Faridh Zidni atau Kak Aio, pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia saat ditemui di acara peluncuran Nivea #SentuhanIbu World of Imagination di Terrace, The Maj Senayan, Jakarta Pusat, Rabu 13 November 2019. Tempo/Silvy Riana Putri

“Menurut saya, support system memang boleh bantu mendongeng pada anak, seperti nenek atau kakeknya. Paman dan tante. Tapi orang tua tetap harus meluangkan waktu untuk anak, ini salah satu kunci menjalin komunikasi dan bonding juga,” jelas Kak Aio.

Ia lebih lanjut memaparkan, “Kalau bisanya weekend, dongeng saat itu. Kalau misalnya bisa pas lagi cuti, lakuin. Tapi lebih bagus lagi setiap hari. Dongeng itu sebenarnya bercerita. Jadi, bercerita itu tidak harus spesifik yang ditulis oleh orang lain dan penuh imajinasi. Bisa ngobrol tukeran cerita lewat telepon atau video call.”

Jadi, bagi Anda yang bekerja di luar rumah dan tak bisa lepas dari jeratan lalu lintas macet, tips ini bisa diterapkan sejak saat ini.

“Misalnya ada contoh kasus seperti ini, pukul 8 ataiu9 anaknya tidur, tapi orang tuanya belum pulang jam segitu. Telepon aja, saling bercerita. Sharing hari Anda saat itu, tanyakan anak bagaimana harinya di sekolah atau saat di les. Video call juga boleh. Beberapa teman psikologi menyarankan yang penting komunikasi dengan anak tetap dijaga. Bonding itu jangan sampai hilang,” tandas Kak Aio.

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."