Demi Doctor Sleep, Rebecca Ferguson Sok Berani Nonton Film Horor

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Rebecca Ferguson, aktris asal Swedia. Instagram/@_rebecca_ferguson

Rebecca Ferguson, aktris asal Swedia. Instagram/@_rebecca_ferguson

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Doctor Sleep tayang perdana hari ini, Rabu 6 November 2019. Film arahan Mike Flanagan ini merupakan sekuel dari film The Shining yang rilis pada 1980. Film Doctor Sleep diadaptasi dari novel karya Stephen King dengan judul yang sama. Dikisahkan kilas balik masa kecil Danny Torrance yang diperankan Ewan McGregor. Sementara itu, Rebecca Ferguson yang berperan sebagai Rose the Hat menjadi musuh yang diburu oleh Danny Torrance dan Abran Stone yang dilakoni Kyliegh Curran.

Sama halnya seperti sejumlah aktris yang menempuh persiapan untuk akting optimal, Rebecca Ferguson juga menjalani persiapan sebelum syuting. Untuk mempersiapkan perannya dalam  film horor psikologis, Ferguson menguatkan diri untuk menonton film horor lainnya.

Mengutip laman The Guardian, ia mengaku menonton film horor merupakan cobaan untuknya. Sebab ia tidak menonton film horor, tidak berani, dan benci hal-hal yang mendadak.

“Saya memiliki refleks mengejutkan yang buruk,” kata aktris asal Swedia ini. "Jika kamu melompat keluar tiba-tiba, aku akan memukulmu,"

Suaminya mengatakan ia akan lalai, jika ia tidak melakukan riset. "Aku belum pernah menonton Nightmare on Elm Street. Halloween? Persetan! Karena. Aku akan. Tidak Bisa. Tidur! ”

Tapi akhirnya ia mengalah, dengan satu syarat: tidak ada badut, tidak ada anak. "Saya benci tampilan badut," tutur aktris berusia 36 tahun ini.

“Benci kebutuhan mereka akan perhatian. Benci kesedihan seorang badut. Dan anak-anak karena, yah, anak-anak itu benar-benar menakutkan. Dan ia berkata, 'Mari kita perhatikan Annabelle.' Yaitu tentang badut dan anak-anak! "

Dari hasil dari menonton film horor, Rebecca mengerti aksi kehilangan kendali dan adegan mendadak adalah hal yang positif. Film-film horor memungkinkan ketakutan yang terkendali - penonton tahu ketakutan itu akan berakhir - dan dengan cara itu film horor mempunyai sensasi tersendiri, kisah Rebecca.

 

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."