Benarkah Minum Air Es Kala Suhu Udara Panas Berbahaya?

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi air es (Pixabay.com)

Ilustrasi air es (Pixabay.com)

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Suhu udara siang hari di sejumlah daerah di Indonesia dalam beberapa hari belakangan dapat mencapai 37 derajat Celcius. Bahkan, BMKG mencatat di Makassar suhu paling tinggi hingga 38 derajat Celcius. Di saat seperti ini, minum air es terasa sangat menggoda untuk menyegarkan tenggorokan. 

Namun, ada kabar beredar bahaya minum air es secara langsung setelah terpapar suhu udara yang tinggi bisa membuat pembuluh darah meledak. Kabar ini tentu membuat khawatir karena sebab banyak orang yang melakukannya. 

Spesialis penyakit dalam RS Pondok Indah - Puri Indah Muhammad Ikhsan Mokoagow mengatakan hal tersebut tidak benar. "Minum air dingin kan lewat tenggorokan, sementara heat stroke terjadi pada permukaan kulit, tidak nyaman iya, tapi apa berbahaya secara langsung? Untuk mencegah heat stroke justru harus terhidrasi," kata Ikhsan di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Konduksi dan penguapan adalah dua mode pendinginan yang digunakan dalam pengobatan penyakit terkait panas. Penelitian menunjukkan perendaman air es menjadi yang paling cepat efektif untuk penanganan heat stroke di unit gawat darurat.

Heat stroke adalah kegagalan tubuh untuk melakukan pendinginan baik dengan cara berkeringat atau penguapan dari kulit akibat suhu panas sekitar.

Dalam keadaan gawat darurat, penanganan orang yang terkena heat stroke justru dianjurkan dengan melakukan pendinginan lewat menyemprotkan air dingin atau mengelap permukaan kulit pakai spons. Teknik lain adalah mengompres dengan ice packs di area pangkal paha, ketiak, leher, dan dada.

ANTARA

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."