6 Mitos Bercinta dari Posisi hingga Penentuan Jenis Kelamin Bayi

foto-reporter

Reporter

foto-reporter

Editor

Silvy Riana Putri

google-image
Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock.com

Ilustrasi pasangan bercinta. Shutterstock.com

IKLAN

CANTIKA.COM, Jakarta - Pembahasan soal posisi bercinta tak pernah bosan diperbincangkan. Tapi hingga kini, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan bahwa ada posisi bercinta agar cepat hamil yang terbukti ampuh.

Hal yang salah kaprah dan kerap dipercaya adalah semakin sering frekuensi bercinta, semakin besar pula kemungkinan hamil. Padahal, bagi pasangan yang sedang menjalani program hamil, sebaiknya beri jeda setidaknya satu hari usai bercinta agar sperma bisa kembali prima.

Ada banyak mitos yang bahkan sudah ada sejak dulu kala dan masih dipercaya hingga sekarang. Bukan hanya seputar posisi bercinta agar cepat hamil saja, tapi juga seputar hubungan seksual. Yuk, kita telusuri faktanya satu per satu.

Berikut enam mitos bercinta yang perlu diluruskan dengan pemaparan fakta sebenarnya

1. Posisi bercinta misionaris menjamin cepat hamil

Mitos pertama adalah posisi bercinta misionaris atau man on top yang dianggap paling menjamin seorang perempuan bisa cepat hamil. Tentunya hal ini tidak benar karena bagaimana penetrasi penis ke Miss V tidak menjamin apakah seseorang akan hamil atau tidak.

2. Posisi bercinta menentukan jenis kelamin bayi

Mitos berikutnya yang seringkali dianggap benar adalah bahwa posisi bercinta tertentu menentukan jenis kelamin bayi. Sayangnya, belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan hal ini. Mitos yang beredar adalah posisi woman on top berarti jenis kelamin bayi perempuan, sementara man on top berarti bayi laki-laki. Apakah pasti demikian? Belum tentu.

3. Doggy style untuk mendapatkan bayi laki-laki

Miskonsepsi berikutnya terkait posisi bercinta agar cepat hamil adalah doggy style yang dipercaya akan membuat Anda hamil anak laki-laki. Sayangnya, hal ini tidak 100 persen benar. Memang dengan posisi ini, penis dapat menjangkau area di belakang serviks. Tapi, belum tentu menjamin positif hamil, apalagi sampai menentukan jenis kelamin laki-laki

4. Berbaring setelah bercinta

Banyak juga yang meyakini bahwa berbaring dengan sedikit menaikkan kaki akan membantu sperma mencapai sel telur karena dibantu oleh gravitasi menuju ruang rahim. Namun pemahaman ini tidak sepenuhnya benar. Bayangkan saja, dalam satu kali ejakulasi ada jutaan sperma yang dikeluarkan. sehingga pasti akan tetap ada sperma yang tertinggal di liang Miss V.

5. Menunggu usai bercinta

Satu lagi yang membuat para wanita memilih untuk tetap berbaring dan tidak segera berdiri usai bercinta adalah demi membantu sperma mencapai sel telur. Namun tenang saja, jika sperma dalam keadaan yang normal, sperma bisa berenang dengan cepat. Hanya dalam waktu sekitar 15 menit, sperma sudah bisa menjalankan tugas mereka untuk menggapai sel telur.

6. Cairan lubrikan menghambat kemungkinan hamil

Tidak ada dampak negatif penggunaan lubrikan atau pelumas seks pada kesuburan Anda dan pasangan. Justru bagi banyak orang, memakai lubrikan membuat seks terasa lebih menyenangkan.

Familiarkah Anda dengan mitos-mitos di atas? Jika masih meyakininya, sebaiknya tidak menambah beban pikiran dengan mengurusi hal-hal di atas, hal-hal yang belum terbukti secara ilmiah.

Hal yang lebih penting untuk dipikirkan adalah bagaimana menikmati momen bercinta dengan pasangan tanpa dihantui pikiran apakah akan berhasil hamil atau tidak.

SEHATQ

Iklan

Berita Terkait

Rekomendasi Artikel

"Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini."